SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi mencatat total korban keracunan massal yang terjadi di Kecamatan Sagaranten dan Curugkembar, mencapai 194 orang. Hingga Jumat (14/6/2024), sebelas orang diantaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Dengan rincian, sebanyak 9 orang masih dirawat di RSUD Sagaranten, lalu satu orang di RS Syamsudin SH Kota Sukabumi, dan satu orang di RSUD Jampangkulon.
"Sedangkan yang dirawat di Puskesmas Sagaranten semuanya sudah pulang. Begitu juga yang dirawat di Puskesmas Curugkembar semuanya sudah pulang," kata
Kepala Bidang Upaya dan Pembiayaan Kesehatan Dinkes Kabupaten Sukabumi, Cucu Sumintardi kepada sukabumiupdate.com.
Kemudian dari kejadian itu, lanjut Cucu, terdapat dua orang warga yang meninggal dunia, yakni Nasyifa Rahayu (9 tahun) warga Curugkembar dan Nandang (54 tahun) warga Sagaranten. Keduanya meninggal diduga karena memiliki penyakit penyerta sehingga kondisinya lemah dan memburuk.
Baca Juga: 2 Warga Tewas, Polisi Akan Selidiki Kasus Dugaan Keracunan Massal di Sagaranten Sukabumi
Cucu memastikan, Bupati Sukabumi Marwan Hamami sudah menetapkan peristiwa tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa atau KLB. Sehingga untuk biaya pengobatan, semuanya ditanggung Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
Sebelumnya diberitakan, kasus keracunan massal ini terjadi usai para korban menyantap makanan berupa nasi boks dari acara syukuran pra pernikahan salah seorang warga di Kampung Cimanggir RT 02/01 Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi pada Minggu, 9 Juni 2024.
Gejala keracunan berupa mual, demam, serta muntah hingga diare kemudian mulai dirasakan pada Minggu malam. Lalu Senin pagi, 10 Juni 2024, warga ke puskesmas.
Adapun makanan yang dikonsumsi di acara syukuran pra-pernikahan tersebut antara lain nasi merah, buncis, mie, dan ayam. Sampel makanan tersebut kemudian dibawa polisi dan Dinkes untuk diperiksa ke laboratorium untuk diperiksa. Hingga berita ini tayang, hasil pemeriksaan dari sampel makanan tersebut belum diketahui.