SUKABUMIUPDATE.com - Perlambatan penurunan angka prevalensi stunting membuat pemerintah menggulirkan gerakan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di seluruh Indonesia. Gerakan ini telah dimulai beberapa waktu lalu di Kota Sukabumi, namun baru diresmikan Penjabat (Pj) Wali Kota Kusmana Hartadji pada Jumat (14/6/2024) di Posyandu Alamanda 7A Kelurahan Situmekar.
Peresmian dihadiri Pj Ketua TP-PKK Diana Rahesti dan Sekretaris Daerah (Sekda) Dida Sembada, selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Sukabumi.
Kusmana mengatakan target penurunan prevalensi stunting secara nasional mengalami koreksi menjadi 18,8 persen, 19 persen untuk Jawa Barat, dan target penurunan di Kota Sukabumi 23,52 persen. Koreksi ini dilakukan setelah munculnya hasil Survei Kesehatan Indonesia. Dia menyebut sasaran gerakan yang dilaksanakan di berbagai posyandu selama Juni adalah ibu hamil, balita, dan calon pengantin.
Baca Juga: Lewat Septic Tank Komunal, Peran DPUTR Turunkan Stunting di Kota Sukabumi
Gerakan ini bertujuan meningkatkan cakupan kunjungan sasaran ke posyandu dan mendeteksi dini masalah gizi melalui pengukuran antropometri yang mencakup berat badan, tinggi atau panjang badan, dan lingkar lengan atas. Lalu dilanjutkan pemberian edukasi pencegahan stunting dan langkah intervensi lainnya. Kusmana menekankan pengukuran harus dilakukan sesuai standar agar menghasilkan data yang akurat.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Sukabumi Dida Sembada menegaskan komitmennya untuk menurunkan angka prevalensi stunting dengan mengandalkan kolaborasi dan koordinasi lintas sektor. “Kami dan seluruh anggota tim siap melaksanakan semua program untuk menurunkan angka prevalensi stunting. Memang sesuai laporan Dinas Kesehatan ada kenaikan, tapi kami akan berupaya menurunkan melalui koordinasi dan konsolidasi seluruh pihak," kata dia (ADV)
Sumber: Website Pemkot Sukabumi