SUKABUMIUPDATE.com - Gelaran puncak Milad Universitas Muhammadiyah (UMMI) Sukabumi ke-21 pada Kamis (13/6/2024), dihadiri Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki dan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Dalam kesempatan tersebut, Menkop UKM Teten menyampaikan orasi ilmiah dalam Sidang Terbuka Senat UMMI Sukabumi bertemakan "Mewujudkan Generasi yang Inovatif, Inspiratif dan Berjiwa Entrepreneur"
Menurut Teten, bahwa pembentukan entrepreneur baru serta ekonomi baru di Indonesia ini sangat dibutuhkan dalam upaya menyambut Indonesia emas tahun 2045.
"Tadi saya sudah sampaikan bahwa untuk menuju Indonesia maju 2045 ini, kita butuh entrepreneur baru dan ekonomi baru supaya kita bisa menyediakan lapangan kerja yang berkualitas,” ujar Teten selepas sidang terbuka senat.
Dalam upaya itu, Teten menyebut pemerintah akan menciptakan ekonomi baru berbasis perguruan tinggi dengan menyiapkan inkubator-inkubator di setiap perguruan tinggi.
“Karena itu tadi kami memang selama ini sudah bekerjasama dengan universitas untuk menyiapkan inkubator-inkubator di kampus sehingga bisa dihubungkan para entrepreneur ini ke para investor,” pungkasnya.
Baca Juga: Resmi Dibuka, Berikut Rangkaian Kegiatan Perayaan Milad ke-21 UMMI Sukabumi
Di tempat yang sama, Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengapresiasi kemajuan UMMI Sukabumi dalam menyiapkan SDM untuk menyambut Indonesia emas di tahun 2045.
“Saya selaku ketua umum pimpinan Pusat Muhammadiyah mengapresiasi kemajuan universitas Muhammadiyah Sukabumi dan kami harapkan ini merupakan tonggak dari akselerasi Muhammadiyah lewat perguruan tingginya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Haedar
Menurutnya, pendidikan tinggi harus tetap berada pada jalur yang terfokus pada pendidikan bangsa yang tidak dicampuri urusan bisnis.
“Beberapa waktu lalu kita ada problem soal bagaimana perguruan tinggi negeri maupun swasta itu tetap harus berbasis pada basic pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bukan menjadi lembaga bisnis,” kata dia.
“Maka satu jalur yang kami usulkan ini sebagaimana juga mulai diwacanakan oleh KPK agar ada restrukturisasi dana 20 persen pendidikan dari APBN agar lebih terfokus, terkonsentrasi pada apa yang leading sektornya di Kemendikbudristek,” tambahnya.