SUKABUMIUPDATE.com - Universitas Muhammadiyah Sukabumi atau UMMI pada 13 Juni 2024 akan berusia 21 tahun. Sebuah perjalanan panjang lembaga pendidikan tinggi yang berstatus universitas pertama di Sukabumi, Jawa Barat kala itu.
Mendirikan sebuah universitas di Sukabumi adalah keputusan berasal dari Persyarikatan Muhammadiyah. Muncul wacana dalam musyawarah daerah (Musda) Muhammadiyah di Sukabumi di tahun 1996. Sempat ditunda karena mendahulukan prioritas lainnya, pendirian universitas di Sukabumi kembali dibahas dalam sidang pleno Musda Muhammadiyah Sukabumi periode 2000-2005.
Sidang tersebut menghasilkan 3 putusan sebagai rekomendasi bagi kepengurusan baru terpilih diantaranya; Pendirian Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Pendirian Rumah Sakit Muhammadiyah Sukabumi dan Pendirian Pondok Pesantren Muhammadiyah Sukabumi.
Didorong kesadaran untuk memajukan SDM (sumber daya manusia) di Sukabumi, maka saat itu pendirian Universitas Muhammadiyah Sukabumi menjadi prioritas utama. Kala itu Kota Sukabumi memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 79 sementara Kabupaten Sukabumi memiliki IPM 68.
Sehingga keputusan berdirinya UMMI mendapatkan banyak respon positif dari berbagai pihak, mulai dari bupati, tokoh masyarakat dan tentunya warga Sukabumi. Tanah seluas 20 hektar di bukit Jajaway, Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi ditawarkan Bupati Sukabumi kala itu untuk kampus Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Setelah ditinjau lebih lanjut ternyata lokasi tersebut kurang strategis untuk dijadikan Universitas.
Kemudian dibentuklah panitia kecil untuk menjalankan tugas menyusun perencanaan dan sosialisasi, tim tersebut kemudian disebut sebagai Panitia Pendiri UMMI. Mereka adalah Prof. Dr. H.E. Hidayat Salim, Ir, MS; Prof. Dr. Tubagus Hasanudin, Akt; Drs. H. Barchoya Mansur; Drs. H. Munawir Rifadli; H. Yusuf Lubis, SE; Drs. Sakti Alamsyah; Edi Kurniadi; Hj. Himatul Aliyah, S.Pd; dan Prof. Ir. Ahmad Noe’man.
Dengan segala pertimbangnnya, tim ini kemudian memutuskan lokasi kampus pertama UMMI lokasi kampus UMMI pertama, di Gedung Perguruan Muhammadiyah Jalan R. Syamsudin, SH. Nomor 59 Sukabumi atau di lokasi yang sama dengan keberadaan SMP, SMA dan SMK Muhammadiyah.
Saat itu kuliah dilaksanakan bergantian dengan jam sekolah. Waktu kegiatan perkuliahan dilaksanakan setelah kegiatan sekolah berakhir. Namun seiring waktu, banyak pihak memberi masukan dan kritik agar kampus UMMI memiliki bangunannya sendiri, salah satu alasannya untuk menjaga psikologis siswa sekolah.
Panitia pendiri kemudian mempertimbangkan memakai bekas gedung Pemkab Sukabumi yang berada di jalan R Syamsudin Cikole, tak jauh dari Gedung Perguruan Muhammadiyah. Gedung yang sudah sudah 1 tahun tidak terpakai karena pusat pemerintahan daerah Kabupaten Sukabumi sudah berpindah ke Palabuhanratu.
Melalui negosiasi antara pemda dan tim pendiri, disepakati pembelian gedung tersebut dengan harga Rp12,5 Miliar, dibayar bertahan tiga kali angsuran. 31 Oktober 2003 UMMI resmi punya gedung kampus baru di lokasi bangunan bekas perkantoran Pemda Kabupaten Sukabumi yang berada di jalan R Syamsudin Cikole.
Namun, proses pendirian belum berhenti sampai disana. UMMI harus mengulang 14 kali proses perizinan ke Kementerian Pendidikan, hingga akhirnya mendapatkan izin resmi dari pemerintah sebagai lembaga pendidikan tinggi swasta di Sukabumi pada 13 Juni 2003.
Tanggal yang kemudian ditetapkan sebagai hari kelahiran UMMI.
Pertama kali didirikan, UMMI hanya memiliki 10 program studi, 8 untuk S1 dan 2 untuk D3. Program studi S1 terdiri dari Program Studi Teknik Sipil, Teknik Informatika, Kimia, Sosial Ekonomi Pertanian (Agribisnis), Perikanan dan Kelautan (Akuakultur), Administrasi Negara (Administrasi Publik), Administrasi Niaga (Administrasi Bisnis), dan Sastra Inggris. Adapun program studi diploma terdiri dari Program Studi Perpajakan dan Keperawatan.
Sebagaimana dikutip dari buku 10 Tahun Perjalanan Universitas Muhammadiyah Sukabumi, berdasarkan izin operasional tahun 2011/2012 saat kemudian punya 14 program studi. di tahun 2012 UMMI memiliki 2.494 mahasiswa dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 17% setiap tahunnya.
Sejak tahun 2017 sampai hari ini jumlah mahasiswa mengalami fluktuasi namun tidak pernah kurang dari 3.000 mahasiswa. Bahkan pada tahun 2022/2023 jumlah mahasiswa UMMI mencapai 4.349.
Setelah menempuh 21 tahun perjalanan, saat ini UMMI telah mengalami pergantian rektor sebanyak 4 kali, memiliki 8 Fakultas dan 22 Program Studi, di antaranya sebagai berikut:
Fakultas Sains dan Teknologi : Teknik sipil (S1), Teknik Informatika (S1), Kimia (S1); Fakultas Pertanian: Agribisnis (S1), Akuakultur (S1); Fakultas Ilmu Sosial: Administrasi publik (S1), Administrasi Bisnis (S1), Sastra Inggris (S1), Ilmu Administrasi (S2); Fakultas Ekonomi: Perpajakan (D3), Akuntansi (S1), Manajemen Ritel (S1); Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan: Pendidikan Biologi (S1), Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1), Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (S1), PG-PAUD (S1), Pendidikan Teknologi Informasi (S1), Pendidikan Matematika (S1), PGSD (S1); Fakultas Kesehatan: Keperawatan (D3), Keperawatan Profesi NERS (S1), Fakultas Hukum: Ilmu Hukum (S1)
Adapun rektor UMMI dari tahun ke tahun sebagai berikut :
1) Prof. Dr. H.E. Hidayat Salim, Ir., MS. (2003-2008)
2) Prof. Dr. H. Asmawi, M.Ed (2009-2015)
3) Dr. Sakti Alamsyah, M.Pd (2015-2023)
4) Dr. Reny Sukmawani, M.P (2023-2027)
Baca Juga: Pertama di Sukabumi dan Cianjur, Galeri Investasi Syariah Resmi Dibuka di Kampus UMMI
Pada pembukaan rangkaian perayaan milad UMMI ke-21, beberapa waktu lalu Dr. Reny Sukmawani, M.P menyampaikan harapannya. Rektor UMMI ini menyampaikan 'Gemilang 21 Tahun, Harmoni menuju UMMI Bereputasi' menjadi tema besar perayaan milad. Menurutnya, tema besar itu diambil sebagai upaya untuk meningkatkan kolaborasi yang harmonis dengan berbagai pihak.
“Tema pada perhelatan Milad Ke-21 UMMI ini diangkat sebagai upaya untuk meningkatkan kolaborasi yang harmoni dari berbagai elemen baik Persyarikatan, Mitra, Alumni serta untuk meningkatkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan keluarga besar UMMI yang berdampak pada tekad yang sama, yaitu mewujudkan UMMI bereputasi,“ ujar Reni.
Tim liputan PKL UMMI 2024 (Jelsa, Alfin, Rita)