SUKABUMIUPDATE.com - Kesedihan menyelimuti Homisah (39 tahun), warga Kampung Singaparna, RT 06/ 01, Desa Mekartanjung, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi. Kedua anaknya menjadi korban keracunan massal.
Putri bungsunya, Nasyifa Rahayu (9 tahun), bahkan harus meregang nyawa usai mengonsumsi nasi boks dari acara syukuran pra pernikahan salah seorang warga di Kampung Cimanggir Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi tersebut.
Sedangkan putri sulungnya, Neng Salma (18 tahun) kini harus mendapatkan perawatan intensif di RS Syamsudin SH Kota Sukabumi usai dirujuk dari Puskesmas Curugkembar.
Baca Juga: Sempat Kejang, Kronologi Bocah 9 Tahun Tewas Diduga Keracunan Makanan di Sukabumi
Homisah masih tak menyangka, bahwa sebungkus nasi boks yang ia terima dari acara syukuran sehari jelang pernikahan kenalannya itu menjadi petaka bagi keluarga kecilnya.
Menurutnya, pada saat acara syukuran di hari Minggu 9 Juni 2024 tersebut, ia beserta kedua anaknya tidaklah datang ke lokasi, namun hanya menitipkan amplop ke tetangganya atau 'nyambungan' untuk yang punya hajatan.
"Pada acara itu tidak datang ketempat syukuran, cuma menitipkan atau nyambungan ke tetangga. Dan dikasih nasi boks satu bungkus, istilahnya dibawa pulang," kata Homisah kepada sukabumiupdate.com, Rabu (12/6/2024).
Nasi boks yang berisi nasi merah, sayur atau tumis kacang panjang, mie, dan daging ayam itu kemudian dimakan bersama-sama dengan kedua anaknya pada Minggu malam, sekitar pulul 19.00 WIB.
"Saat itu dimakan sama saya, Neng Salma, dan almarhumah Neng Nasyifa. Anehnya setelah makan itu, semuanya ngantuk. Lalu terasa mual, muntah, dan BAB pada malam sekitar pukul 24.00-01.00 WIB," ungkapnya.
Keesokan paginya (Senin 10 Juni 2024), mereka kemudian berobat ke Puskesmas Curugkembar. Saat itu kondisi Nasyifa memburuk sehingga harus dirujuk ke RSUD Sagaranten pada malam harinya.
"Namun sekitar pukul 23.00 WIB, tidak tertolong, meninggal dunia, dan Selasa malam kakaknya dirujuk ke RS Syamsudin, saat ini masih dalam perawatan," kata Homisah.
Homisah mengatakan suaminya sudah dua bulan merantau kerja di perusahaan ternak ayam di Malaysia. Anak pertamanya, Neng Salma, bersekolah di SMAN Sagaranten kelas 11 naik ke kelas 12, sedangkan almarhumah bersekolah di MI Cibitung Desa Mekartanjung, Kecamatan Curugkembar, kelas 3 naik ke kelas 4.
"Almarhumah dimakamkan di pemakaman keluarga di Kampung Cikeuyeup Desa Sukakerta, Kecamatan Kadupandak Kabupaten Cianjur, tempat nenek kakek dari saya. Kondisi Neng Salma, alhamdulilah membaik. Minta doanya," lirihnya.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Curugkembar Asep Mulyadi membenarkan bahwa ada salah satu warganya yang menjadi korban dugaan keracunan makanan yang dirujuk ke RS Syamsudin (Bunut).
"Betul ada korban yang dirujuk ke Bunut, tadi malam. Ya itu kakaknya almarhumah Nasyifa, untuk perawatan berobat menggunakan BPJS," imbuhnya.