SUKABUMIUPDATE.com - Lubang besar di pinggir jalan desa, tepatnya di sebuah perkebunan di Kampung Gempol, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, menjadi ancaman bagi pengguna kendaraan maupun pejalan kaki.
"Lahan itu milik pribadi yang berbatasan dengan perkebunan kelapa. Awalnya terjadi pengikisan sedikit demi sedikit, terutama saat turun hujan," kata Badru Zaman (63 tahun), warga Desa Cikangkung kepada sukabumiupdate.com, Jumat, 7 Juni 2024.
Badru mengatakan lubang itu terus membesar dan saat ini diameternya sekitar 10 sampai 20 meter dengan kedalaman tujuh hingga delapan meter. Lubang tersebut mengancam karena hanya berjarak kurang lebih satu meter dari jalan.
Baca Juga: Kisah Adu Kesaktian Mbah Karang Bolong Melawan Jawara Jongos VOC di Pesisir Sukabumi
Lubang ini dikenal dengan nama Jemblongan Gerhana. "Awal terjadinya lubang besar ini ada seekor kerbau yang sedang digembala, masuk ke jemblongan atau cekungan karena di sekitar itu gelap (akibat) gerhana matahari sekitar tahun 1976. Kerbau milik Ki Akir tersebut masuk ke jemblongan (lubang) dan tidak bisa dievakuasi," ujar Badru.
Badru menyebut di lokasi itu memang banyak lubang dan di bagian bawahnya terdapat saluran air. Tempat ini juga menjadi sarang ular sanca. Bahkan beberapa warga pernah melihat ular masuk ke jemblongan pada malam hari.
"Tapi yang rawan itu dekat jalan. Selain mengancam jalan, juga para pengguna jalan harus hati-hati melewati jalan itu. Warga pun diharapkan jangan buang sampah. Kalau tidak ada pohon bambu, mungkin bisa cepat meluas (lubang)," katanya.