SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah fasilitas di area Alun-alun Gadobangkong, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan. Diketahui, tempat ini adalah proyek Pemerintah Provinsi Jawa Barat, namun belum diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Sukabumi sehingga belum dibuka untuk umum.
Pantauan di lapangan, Alun-alun Gadobangkong masih dalam proses perawatan pihak kontraktor. Adapun fasilitas yang terlihat rusak adalah landmark huruf alun-alun, di mana catnya telah pudar, bahkan huruf yang berbahan polyvinyl chloride (PVC) rusak. Kemudian tembok di wilayah jalur pedestrian retak dan ada yang amblas.
Salah satu pihak proyek pembangunan Alun-alun Gadobangkong, Imran, mengatakan saat ini pihaknya mengebut perbaikan fasilitas yang rusak. Perbaikan ini ditargetkan selesai sebelum Healthy Cities Summit 2024, dan sebelum alun-alun diserahterimakan yang rencananya dilaksanakan pada akhir Juni 2024 mendatang.
"Perawatan perbaikan akibat bencana, karena ada surat dari pak bupati langsung ke provinsi, kami akan upayakan sebelum acara Healthy Cities Summit. Nah, sebelum acara itu juga rencana memang mau diserahterimakan, berarti di antara akhir Juni atau awal Juli mau diserahterimakan," kata Imran pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Baca Juga: Peresmian Alun-alun Laut Gadobangkong Sukabumi Belum Jelas
"Nah kalau untuk pemeliharaan akibat luar bencana, seperti huruf, terus pengecekan. Perbaikan-perbaikan pendestrian yang terkelupas-terkelupas, kami targetnya sebelum Healthy Cities Summit semua. Kalau pengecatan saya sudah komunikasi seminggu sebelum Healthy Cities Summit, jadi biar kesannya masih baru," jelasnya.
Adapun kondisi saat ini, di mana seng Alun-alun Gadobangkong yang sebelumnya tertutup kini terbuka, Irman menyebut pembukaan itu bukan dilakukan oleh pihak kontraktor. Imran menyebut pihaknya akan membuka sebagian seng yang masih terpasang agar parkir tertata rapi dan tidak semrawut.
"Jadi yang dari Indomaret sampai belokan itu kita enggak tahu dibuka oleh siapa. Kalau yang dari masjid sampai polsek rencananya mau kami buka sengnya, karena yang dari Indomaret ke sana itu kan udah terbuka oleh masyarakat setempatlah mungkin. Nah biar parkirnya itu tertata rapi. Jangan sampai naik-naik ke pendestrian, ke trotoar. Jadi kan ngerusak Alun-alun Gadobangkong," ungkapnya.
Imran meminta pemerintah sekitar agar segera bertindak melakukan pemasangan larangan berjualan dan parkir liar di area pendestrian Alun-alun Gadobangkong.
"Jadi harus ada regulasi segera untuk penertiban pedagang. Terus harus ada regulasi untuk menertibkan parkir juga, karena kalau kita yang melarang enggak didengar, kalau pihak perusahaan yang melarang itu enggak didengar. Kami berharap pemerintah segera memasang plang di situ yang ada logo pemerintahnya," ucap Imran.
"Kan kalau ada plang yang berlogo pemerintah misalnya dilarang berjualan, dilarang parkir di area pendestrian, masyarakat harus patuh terhadap pemerintah dan patuh terhadap regulasinya. Harusnya kan gitu," katanya.