SUKABUMIUPDATE.com - Pantai Karang Bolong yang berada di Desa Cidahu, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi ternyata tak hanya memiliki keindahan pantai yang eksotis serta goa raksasa yang unik. Namun juga menyimpan wisata religi.
Destinasi wisata religi yang tak jauh dari pesisir pantai yang termasuk dalam kawasan Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) tersebut merupakan makam keramat Mbah Karang Bolong alias Partadilaga alias Rd.Mas Martanagara bin R.A.A.Jagabaya Bupati Galuh Imbanagara (1732-1751).
"Lokasinya tak jauh dari sepadan pantai, sekitar 200 meteran. Disana terdapat makam Mbah Karang Bolong. Juru kuncinya adalah Hidayat atau Abah Gobang warga Kecamatan Cibitung," kata tokoh Pajampangan, Ki Kamaludin (73 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (8/6/2024).
Baca Juga: Kisah Pertempuran VOC dan Pasukan Cirebon di Pantai Karang Bolong Sukabumi
Ki Kamal mengatakan, makam keramat Mbah Karang Bolong selalu ramai dikunjungi peziarah, khususnya di bulan mulud atau rabiul awal atau Maulid Nabi Muhammad SAW karena para peziarah sekaligus melaksanakan tradisi Ngabungbang (berziarah ke makam keramat).
"Makam Mbah Karang Borong masih ada sampai sekarang dan dijaga, dipelihara, bahkan dibangun sekitar tahun 2012 oleh juru kunci Abah Gobang. Banyak sekali yang ziarah, terutama pada bulan Mulud, sekalian Ngabungbang," ujar Ki Kamal.
Menurut Ki Kamal, makam keramat itu sudah sejak lama ada pengurusnya atau juru kunci, Yakni Abah Uning tahun 1940, Abah Martu 1940-1972, Abah Misko 1955-1970, Ki Gojal tahun 1970-2000, Ki Habar, Ki Samsudin dan sekarang Abah Gobang.
"Bahkan disematkan nama Partadilaga di masa juru kunci Abah Gobang, di masa masa ramainya penambangan pasir hitam," tuturnya.
Lebih lanjut Ki Kamal menceritakan, bahwa bentuk awal dari makam Mbah Karang Bolong terdapat dua batu nisan. Di mana pada batu nisan bagian selatan (bujal atau pusar) dirimbuni tanaman puring (Codiaeum variegatum) dan pada batu nisan bagian utara (ulu ati) dirimbuni tanaman hanjuang merah (Cordyline fruticosa).
"Kondisi makam seperti itu pada tahun 1963, pada waktu Aki berziarah dengan juru kunci Ki Martu. Saat itu ukuran luas kuburan sekitar 6x8 meter persegi. Sebelah Selatan dirimbuni pohon pandan," ungkapnya.
"Peziarah tahun 1963 berdatangan dari berbagai daerah terutama anak anak sekolah yang mau tawasulan. Anak anak santri, tiap tanggal 14 bulan Mulud ada acara ngabungbang di lokasi kuburan keramat Karang Bolong," tambahnya.
Di kawasan sepadan Pantai Karang Bolong sendiri menurut Ki Kamal memiliki beberapa makam keramat. Namun memang diakuinya yang terkenal adalah makam Mbah Karang Bolong.
"Disana banyak kuburan kuburan keramat, karena pada waktu itu Karang Bolong menjadi medan pertempuran pasukan Mbah Karang Bolong atau Raden Mas Martanagara, dengan utusan VOC Mbah Brojonoto," tandasnya.