Bobot 10 Kg, Remaja Di Sukaraja Sukabumi Idap Cerebral Palsy: Butuh Uluran Tangan

Kamis 06 Juni 2024, 23:15 WIB
Abdurrahman alias Babay (17 tahun), penderita celebral palsy, butuh uluran tangan | Foto : Asep Awaludin

Abdurrahman alias Babay (17 tahun), penderita celebral palsy, butuh uluran tangan | Foto : Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Abdurrahman alias Babay (17 tahun), warga Kampung Lemah Duhur, Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi divonis mengidap penyakit cerebral palsy. Cerebral Palsy adalah kondisi kronis yang terjadi akibat kerusakan otak yang ditandai dengan gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi tubuh.

Akibat sakit yang dideritanya, Babay sehari-harinya tak bisa bebas bergerak. Bahkan untuk makan, ia harus dibantu melalui selang Nasogastric Tube atau Sonde.

Babay merupakan anak keempat dari lima bersaudara pasangan Anwar Wiharja (58 tahun) dan Waqiah (54 tahun). Ia divonis mengalami penyakit cerebral palsy atau lumpuh otak tersebut sejak lahir.

Waqiah menceritakan, berdasarkan keterangan dokter serta bidan saat ia berkonsultasi, saat itu kondisi kandungannya dinyatakan normal dan baik-baik saja. Namun saat melahirkan, ia sempat mengalami pendarahan hebat atau preeklamsia hingga tak sadarkan diri.

“Saat itu kan ibu gak tahu qodarullah kalau periksa ke dokter ke mantri ke bidan itu sehat, pas lahir tiba tiba dicek rumah sakit dibawa oleh bidan desa aparat desa pak RT ke rumah sakit bunut, diagnosa ibu pre-eklamsia,” ujar Waqiah kepada sukabumiupdate.com, Kamis (6/6/2024).

Baca Juga: Nasib Pilu Babay, Remaja 17 Tahun asal Sukabumi yang Alami Kelumpuhan Otak Sejak Lahir

“Kan ibu lahirnya itu pre-eklamsia, kata dokter pendarahan hebat, kronologi kelahiran ibu jadi gak sadarkan diri 17 tahun yang lalu atau tahun 2007 Babay lahir,” tambah dia.

Menurutnya, sejak lahir, kondisi Babay tidak menunjukkan perkembangan seperti bayi pada umumnya. Hingga akhirnya Babay harus dirujuk ke rumah sakit.

“Dari nol sampai kan ibu tau (anak) yang pertama normal jadi tahu kan kondisi anak begini-begini kalau Abdurrahman jadi tidak ada perkembangan sama sekali,” kata dia.

“Pokoknya anak ibu total gak bisa apa-apa nyampe dua tahun kemudian dari bidan desa diinformasikan ke desa bahwa harus dibawa ke rumah sakit, dibawa ke bunut anak ini harus terapi bilang dokter anak,” tambah dia.

Sejak saat itu Babay divonis mengidap penyakit Cerebral Palsy. “Dari lahir kejang, kejangnya nggak panas, tiba-tiba kejang akut gitu jadi di awal itu (gejalanya). Divonisnya cerebral palsy, kata dokter," ucap dia.

Singkat cerita, Hingga usianya menginjak 17 tahun Babay bergantung hidup kepada kedua orang tuanya. Dia hanya bisa terbaring di atas kasur.

Kondisi terkini Babay, Waqiah menyebut pada tahun 2021 lalu Babay terpaksa harus dioperasi untuk mengeluarkan usus di dalam perutnya karena kondisi perutnya yang tiba-tiba saja membesar karena tidak bisa buang air besar.

“Sempat bengkak perutnya, bawa aja ke RS, BPJS mah bisa belakangan yang penting anak dirawat dulu. Sudah dua hari di rumah sakit, BPJS berjalan langsung dioperasi," ucap dia.

Baca Juga: Bayi Lahir Tanpa Anus di Cibadak Sukabumi Butuh Uluran Tangan

"Sebulan tidak BAB, ususnya diputus, insyaallah 3-4 bulan bisa dimasukkan lagi katanya tapi qadarullah kondisi Abay gini, kalau dimasukan lagi (usus) resikonya tinggi," sambungnya.

Selama 17 tahun, Waqiah dan suaminya Anwar Wiharja bertahan. Anwar yang sehari-hari bekerja sebagai petani menyempatkan waktu untuk mengantar anaknya rawat jalan di rumah sakit.

Biaya kebutuhan Babay selama ini mengandalkan BPJS Kesehatan. Selain itu, kakak-kakak Babay dan beberapa donatur juga ikut membantu memenuhi kebutuhannya.

"BPJS punya dicover dari pemerintah. Nggak setiap hari kalau itu mah, kalau ada kejang baru ke RSUD Syamsudin, nggak pernah kemana-mana dari bayi sampai sekarang nggak pindah-pindah rumah sakit," kata dia.

Waqiah mengatakan, kebutuhan gizi Babay setiap harinya harus terpenuhi. Terlebih, meskipun usia Babay sudah 17 tahun, namun berat badannya hanya 10 kilogram. Ia diharuskan mengkonsumsi susu, sayuran dan daging-dagingan. Saat ini, keluarga Babay membutuhkan uluran tangan untuk memenuhi kebutuhan anaknya.

"Memang dengan turun naik ekonomi, sehari kolostomi, susunya Rp250 ribu, makan harus ngejaga ekstra tapi gimana. Ibu tidak ingin menengadahkan tangan, tapi selalu ada saja yang ikhlas membantu, mungkin hikmahnya di situ," terangnya.

Baca Juga: Termasuk dari Bule, Uluran Tangan Berdatangan Bantu Titin Penghuni Rumah Reyot di Sukabumi

Sementara itu, Kepala Desa Margaluyu, Utep Sudarjat mengatakan, kondisi keluarga Babay sudah dibantu semampunya. Pihaknya selalu memfasilitasi saat Babay membutuhkan kendaraan ambulans untuk check up ke rumah sakit.

"Kalau dari desa menangani secara medis enggak, cuman desa memfasilitasi segala fasilitas yang dibutuhkan keluarga pasien salah satunya seperti transportasi ataupun pengurusan lain tentang administrasi pasien itu sendiri," kata Utep.

Adapun upaya selanjutnya yang akan dilakukan, Utep menyebut pihaknya akan mengkomunikasikan keadaan warganya itu ke pemerintah daerah.

"Upaya yang akan dilakukan mungkin akan berkoordinasi dengan kecamatan dan nantinya bisa diteruskan dengan Pemda Kabupaten Sukabumi untuk penanganan selanjutnya," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi