SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan program pompanisasi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berjalan dengan sangat baik. Sebagai langkah nyata, saat ini pemerintah terus menargetkan perluasan areal tanam (PAT) hingga 6.522 hektare.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementan Ali Jamil yang didampingi Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi Sri Hastuty Harahap saat meninjau langsung program pompanisasi di Puncak Manik, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Selasa 4 Juni 2024.
Menurut Ali, pompanisasi di Kabupaten Sukabumi tersebar di 17 Kecamatan. Diantaranya ada di Kecamatan Ciemas, Cibitung, Cidadap hingga wilayah pesisir Palabuhanratu. Sementara program pompa di Jawa Barat terus bergerak untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
"Saat ini di Kecamatan Ciemas ada sekitar 45 hektare yang terus diairi dan masih akan bertambah ke titik-titik lainya. Jadi saya melihat progresnya sudah berjalan dengan sangat baik," ujar Ali dikutip dari laman resmi Kementan RI, Rabu (5/6/2024).
Baca Juga: Ada Irigasi Pompanisasi di Ciemas Sukabumi, Bisa Airi Sawah Hingga 1.200 Hektar
Ali Jamil mengatakan, rata-rata indeks pertanaman di Kecamatan Ciemas baru satu kali dalam setahun. Namun berkat pompa, progres pertanaman semakin membaik dan mengarah pada 3 kali dalam setahun. Hal ini karena pemerintah terus memperkuat bibit, benih hingga pupuk yang naik 100 persen.
"Tadinya IP-nya baru 1 kali dalam setahun artinya satu kali tanam setahun. Nah berkat dengan adanya program Pak Presiden, Pak Menteri Pertanian semua ada potensi untuk meningkatkan indeks pertanaman padi pada lahan sawah tadah hujan di Sukabumi," katanya.
Menurut Ali Jamil, perluasan areal tanam di Indonesia ditargetkan mencapai 1 juta hektare untuk mengejar ketertinggalan produksi yang sempat menurun akibat el nino dan juga perubahan cuaca. Target tersebut semakin terlihat mengingat pemerintah terus menambah pompa dan juga alokasi pupuk hingga 9,55 juta ton.
"Kita harapkan antara bulan Agustus atau September mendatang kita sudah panen raya. Kami yakin program pompa yang dibantu langsung jajaran TNI dapat berjalan dengan optimal," jelasnya.
Sebagai informasi, PAT adalah instruksi Menteri Pertanian melalui Kepmentan No. 243/2024 tentang Satgas Antisipasi Darurat Pangan untuk melalukan pertambahan areal tanam, khususnya di kabupaten Sukabumi, melalui pompanisasi dan penanaman padi gogo dalam rangka menghadapi musim kemarau panjang.
Adapun potensi sawah tadah hujan (STH) di Kabupaten Sukabumi mencapai 17.599 hektare dan sudah terealisasi 30,16 persen atau seluas 5.307,86 hektare per 30 Mei 2024.
Baca Juga: Perluas Areal Tanam Lewat Pompanisasi, Distan Sukabumi Kerja Sama dengan TNI
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong perluasan areal tanam dan juga progres pompanisasi sebagai solusi cepat masa depan bangsa dalam menghadapi musim kering sesuai prediksi BMKG.
"Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam," katanya.
Kadistan Kabupaten Sukabumi Sri Hastuty Harahap mengatakan, kolaborasi merupakan kunci keberhasilan dalam upaya mewujudkan amanat dari Mentan Amran tersebut.
Menurut Tuty, setiap kabupaten dan kota di Indonesia diberikan target yang harus dicapai. Salah satu strategi yang digunakan untuk mempercepat peningkatan luas areal tanam adalah melalui kerja sama dengan TNI Angkatan Darat.
"Di tingkat daerah, kerja sama ini dilakukan dengan Kodim," kata Tuty.
Sri Hastuty menyebutkan bahwa Distan Kabupaten Sukabumi berkerja sama dengan dua Kodim yakni Kodim 0607/ Kota Sukabumi dan Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi.
"Kita juga kerja sama dengan dua Kodim, Kota dan Kabupaten, nah natinya Babinsa dengan PPL (penyuluh pertanian lapangan) menerjemahkan di lapangan," tandasnya.