GSBI Sukabumi Tolak Tapera: Berpotensi Merugikan Buruh

Jumat 31 Mei 2024, 15:23 WIB
Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) Kabupaten Sukabumi | Foto : Dok. Sukabumi Update

Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) Kabupaten Sukabumi | Foto : Dok. Sukabumi Update

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) Kabupaten Sukabumi, Dadeng Nazarudin turut menanggapi tentang Peraturan Pemerintah (PP) No 21 Tahun 2024 yang mengatur Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Menurutnya, meskipun niat pemerintah dalam menyediakan perumahan untuk rakyat patut diapresiasi, tata cara dan kebijakan yang diatur dalam peraturan tersebut merugikan kaum buruh.

"Tapera sebenarnya sudah lama ada sejak tahun 2020, namun perubahan yang signifikan baru terjadi dengan keluarnya PP No 21 Tahun 2024 yang menggantikan PP No 25 Tahun 2020. Perubahan ini menetapkan besaran potongan dan sistem baru," jelas Dadeng kepada sukabumiupdate, Kamis (30/5/2024).

Dadeng menyatakan bahwa ia sepakat dengan tujuan pemerintah untuk menyediakan perumahan bagi rakyat. Namun, ia tidak setuju dengan tata cara yang diatur dalam PP tersebut.

"Pemerintah sudah banyak mengambil dana dari buruh melalui berbagai program seperti BPJS yang dikelola oleh negara. BPJS Kesehatan mungkin masih bisa bermanfaat langsung bagi peserta, tetapi BPJS Ketenagakerjaan seperti Jaminan Kematian dan Jaminan Kecelakaan Kerja seringkali tidak dirasakan manfaatnya oleh buruh," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa banyak buruh tidak mengambil manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan karena syarat-syaratnya yang ketat dan beban iurannya yang memberatkan.

Baca Juga: Perusahaan Tidak Siap, Apindo Sukabumi Tegas Tolak Tapera

"Kalau ngomongin soal menabung, buruh sudah banyak menabung melalui program seperti Jaminan Hari Tua (JHT) dan jaminan pesangon," katanya.

Menurutnya, program perumahan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan sudah ada sebelumnya, namun sistemnya masih memberatkan buruh. "Misalnya, upah minimum buruh di Sukabumi sekitar 3,2 juta rupiah. Cicilan perumahan rata-rata 1,2 juta rupiah. Setelah dipotong cicilan, buruh hanya memiliki sisa 2 juta rupiah, yang sebagian besar juga digunakan untuk biaya transportasi dan kebutuhan sehari-hari," jelasnya.

Dadeng menekankan bahwa jika pemerintah benar-benar ingin membantu buruh memiliki rumah, mereka harus mempermudah syarat dan mengurangi beban iuran.

"GSBI menolak peraturan ini karena tata caranya memberatkan buruh, meskipun niat pemerintah untuk menyediakan perumahan kami dukung," ujarnya.

Dadeng juga menantang pemerintah daerah, khususnya Bupati Sukabumi, untuk menyatakan sikapnya. "Bagaimana tanggung jawabnya untuk membantu menyediakan perumahan bagi rakyat Sukabumi dengan penghasilan buruh sekitar 3 juta rupiah? Sukabumi terkenal dengan pabrik industri dan juga daerah perumahan yang sering menyerobot lahan pertanian," paparnya.

Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah harus lebih bertanggung jawab dalam memastikan perumahan yang dibangun di Sukabumi dapat diakses oleh buruh dengan penghasilan rendah.

"Semangat Pak Jokowi untuk menyediakan perumahan untuk rakyat sepakat, tapi dengan peraturannya kita menolak," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)
Food & Travel22 November 2024, 14:30 WIB

Wisata Alam Karacak Valley, Menikmati Keindahan Hutan Pinus dan Curug di Garut Kota

Karacak Valley Garut adalah pilihan yang tepat untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih asri.
Kawasan Taman Wisata Karacak Valley terletak di perbukitan dengan pemandangan hutan pinus yang masih asri. Foto: IG/karacak_valley
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:28 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Iyos-Zainul: Pengalaman 38 Tahun

Dengan pengalaman Pak Iyos selama 38 tahun di pemerintahan dan Pak Zainul yang juga berpengalaman dalam mengelola pemerintahan, kami tetap percaya diri.
Paslon 01 Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Bola22 November 2024, 14:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB.
Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB. (Sumber : X/@BorneoSMR/@persib).
Sukabumi22 November 2024, 13:57 WIB

Lewat Inovasi Kesehatan, Kota Sukabumi Raih KIJB 2024 Pemprov Jabar

Reni mengapresiasi prestasi Puskesmas Sukakarya.
Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi meraih KIJB 2024 di Trans Hotel, Kota Bandung, Kamis, 21 November 2024. | Foto: Istimewa
Nasional22 November 2024, 13:56 WIB

Kronologi Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Berawal dari Masalah Tambang

Berikut kronologi polisi tembak polisi di Solok Selatan menurut Kapolda Sumbar Irjen Suharyono.
Ilustrasi. Peristiwa polisi tembak polisi terjadi di Solok Sumbar. | Foto : Pixabay
Sukabumi Memilih22 November 2024, 13:50 WIB

Profil Teddy Lesmana, Panelis di Debat ke II Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Teddy Lesmana yang saat ini terpilih jadi panelis di debat Pilbup 2024 adalah sosok yang menginspirasi karena dedikasinya dalam dunia pendidikan dan hukum.
Teddy Lesmana saat ini berprofesi sebagai Dekan Fakultas Hukum, Bisnis dan Pendidikan di Nusa Putra University Sukabumi. (Sumber : Instagram/@teddyzeeous).
DPRD Kab. Sukabumi22 November 2024, 13:34 WIB

Apresiasi Kunjungan KPK, Ketua DPRD Sukabumi: Perkuat Komitmen Bersama Perangi Korupsi

Menurut Budi, kegiatan ini merupakan program rutin tahunan yang dilakukan oleh KPK untuk memberikan pendidikan antikorupsi kepada pemerintah daerah.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi22 November 2024, 13:30 WIB

KPK Beri Penyuluhan Pencegahan Korupsi untuk Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi

Adapun penyuluhan yang diberikan yang pertama terkait pendidikan anti korupsi, kedua pencegahan dan ketiga penindakan.
Kepala Satuan Tugas Wilayah II Koordinasi dan Supervisi KPK RI, Arif Nurcahyo saat memberikan penyuluhan kepada 60 anggota DPRD Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 13:11 WIB

Dipandu Yasmin dan Agung, Daftar Panelis Debat ke II Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Debat antara paslon 01, Iyos - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas akan berlangsung Jumat (22/11/2024) di Hotel Sutan Raja Bandung, mulai pukul 14.00 WIB.
Presenter INews TV Yasmin Athania akan memandu (hots) debat publik II Pilkada Kabupaten Sukabumi, Jumat (22/11/2024) (Sumber: akun medsos Yasmin Athania)