SUKABUMIUPDATE.com - Rumah tidak layak huni milik Fitria (35 tahun), istri dari Hendi (35 tahun), pengendara motor yang meninggal akibat kecelakaan lalulintas akhirnya mulai diperbaiki dengan swadaya masyarakat. Kegiatan ini difasilitasi oleh pemerintah Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi setempat pada Sabtu, 26 Mei 2024.
Kepala Desa Sundawenang, Wahid, menjelaskan bahwa penanganan rumah milik warga Kampung Pangadegan RT 19/08 itu tidak bisa dilakukan secara struktural oleh pemerintah daerah karena tidak memenuhi syarat.
"Rutilahu itu syarat salah satunya miliki rumah di tanah milik sendiri, sedangkan Bu Fitri menempati tanah desa," ujar Wahid kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Huni Rumah Tak Layak, Nasib Keluarga Korban Kecelakaan di Cibadak Sukabumi
Wahid menuturkan bahwa secara birokrasi, pemerintah Desa tidak dapat langsung memberikan bantuan. Namun, pihaknya berupaya mengatasi masalah tersebut dengan membuka donasi.
"Upaya yang kita lakukan dengan open donasi, ke kaum aghniya, tapi yang mau sedekah dalam bentuk apapun diterima," katanya.
"Alhamdulillah, banyak pihak yang berpartisipasi dengan memberikan sumbangan, baik dalam bentuk uang, tenaga, maupun barang," lanjut Wahid.
Hasil membuka donasi, kata Wahid, bata hebel kurang lebih 30 persen sudah terpasang dalam perbaikan rumah yang dihuni Fitria dan kedua anaknya tersebut.
"Artinya meskipun pemerintah desa tidak bisa langsung memberikan anggaran, tetapi kita tetap mengupayakan dengan open donasi yang difasilitasi pemerintah desa," pungkasnya.
Baca Juga: Terlindas Mobil, Kronologi Pemotor Tewas Kecelakaan di Cibadak Sukabumi
Diberitakan sebelumnya, Keluarga Hendi (35 tahun), pengendara motor yang meninggal kecelakaan di Jalan Suryakencana, depan Rumah Sakit Tiara Bunda Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu, 27 April 2024, hidup memprihatinkan.
Hendi meninggalkan istrinya, Fitria (35 tahun), dan dua anak bernama Putra Firmansyah (9 tahun) dan Nurul Analisa (7 tahun). Mereka tinggal di rumah tak layak di Kampung Pangadegan RT 19/08 Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.
Kondisi rumah yang mereka tempati sangat mengkhawatirkan. Fitria menyebut rumah tersebut termasuk salah satu yang paling tua di lingkungannya.
"Ada tiga sampai enam rumah yang tidak layak, rumah ini paling tua. Tapi kendalanya rumah yang ditempati ini adalah tanah desa. Kemarin baru ada RT dan pihak desa semua di sini," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat, 17 Mei 2024
Fitria mengungkapkan rumahnya sudah miring dan beberapa bagian tidak ada biliknya. "Inginnya semua dibongkar, karena sudah patah, termasuk kosen dan atap. Bilik bolong hingga ditambal menggunakan apa saja, biar tidak masuk angin," katanya.