SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih melakukan pengerjan perbaikan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi ruas Ciawi-Sukabumi seksi 2 KM 64+600 pascalongsor pada 3 April 2024 lalu. PUPR menargetkan perbaikan tersebut rampung sebelum libur Natal dan tahun baru 2024.
Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Apri Artoto mengatakan saat ini ada dua alternatif penanganan permanen pada ruas tol yang terkena longsor tersebut.
“Ada pemasangan soldier pile sepanjang 60 meter dengan waktu pemasangan empat bulan dan pembuatan jembatan 2 x 25 meter dengan waktu pelaksanaan lima bulan,” kata Apri ketika meninjau Tol Bocimi pada Rabu, 22 Mei 2024, dikutip sukabumiupdate.com dari siaran pers Kementerian PUPR.
Sebelumnya, penanganan sementara telah dilakukan dengan pemasangan steel sheet pile pada lokasi longsor. Apri mengatakan, penangan permanen rampung sebelum libur Natal dan tahun baru 2025 karena pada periode libur sebelumnya, trafik jalan di tol ini cukup tinggi.
Apri menegaskan tol bocimi seksi 2 bisa fungsional pada menjelang libur Natal dan Tahun Baru
“Jika tidak difungsikan ruas tol Ciawi-Sukabumi ini, akan terjadi kemacetan cukup parah di jalan nasional,” kata Apri.
Baca Juga: Perbaikan Longsor Tol Bocimi, Menteri PUPR: 11 April Seksi 2 Fungsional Satu Jalur
Wakil Ketua Komisi V DPR RI yang juga menjadi ketua rombongan Kunker Spesifik tersebut, Roberth Rouw menegaskan pihak pemerintah agar segera melakukan penanganan terbaik Jalan Tol Bocimi ruas Ciawi-Sukabumi KM 64+600.
“Ini menjadi satu perhatian Komisi V untuk melihat dan mendorong pemerintah untuk melakukan tindakan agar tahun ini bisa berfungsi kembali. Kita tahu betul tol ini sangat diharapkan oleh masyarakat, karena memang banyak kemacetan di jalan nasional menuju Sukabumi. Jadi jalan tol ini sangat bermanfaat" tandas Roberth
Roberth juga meminta agar pemerintah melakukan evaluasi atas kejadian longsor tersebut dan dapat melaporkan kepada Komisi V DPR RI terkait opsi terpilih dalam penanganan permanen longsor jalan tol tersebut.
Sebelumnya diberitakan, longsor terjadi diduga disebabkan kondisi force majeure alam. “Akibat tingginya intensitas hujan," ujarnya. Force majeure yaitu peristiwa yang tidak dapat diantisipasi dan diprediksi, contohnya akibat bencana banjir, gempa, dan erosi.gorong-gorong," kata Direktur Utama PT Trans Jabar Tol, Abdul Hakim kepada awak media.
Baca Juga: Tol Bocimi Longsor, Dinas PU Muluskan Dua Jalan Alternatif di Sukabumi Utara
Sementara itu, Pembangunan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi seksi 3 Cibadak-Sukabumi Barat terus digenjot. Teranyar, aktivitas kegiatan land clearing atau pembersihan lahan di lokasi yang dijadikan pintu keluar atau exit tol dengan panjang 13,7 kilometer itu sudah mulai dilakukan, meski pembebasan lahan belum rampung 100 persen.
Berdasarkan pantauan langsung sukabumiupdate.com di lokasi tepatnya di pinggir ruas Jalan Raya Sukabumi-Bogor atau seberang simpang tiga jalur lingkar selatan, Desa Cibolang Kaler, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Selasa (7/5/2024), terlihat sebagian wilayah terdampak sudah rata dengan tanah, selain itu dua alat berat sudah berada di lokasi proyek.