Mengenal Atraksi Lais di Sukabumi, Kesenian Sunda yang Pukau Sandiaga Uno

Sabtu 25 Mei 2024, 10:16 WIB
Atraksi Lais saat Festival dan Gelar Budaya Hari Nelayan Palabuhanratu ke-64, Menparekraf RI, Sandiaga Uno turut menyaksikan atraksi Lais tersebut | Foto : Ist

Atraksi Lais saat Festival dan Gelar Budaya Hari Nelayan Palabuhanratu ke-64, Menparekraf RI, Sandiaga Uno turut menyaksikan atraksi Lais tersebut | Foto : Ist

SUKABUMIUPDATE.com - Sandiaga Uno berkesempatan hadir di acara Festival dan Gelar Budaya Hari Nelayan Palabuhanratu ke-64 di Dermaga 1 PPNP Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Kamis (23/5/2024) sore.

Kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI itu disambut  oleh Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan jajaran Forkopimda, diikuti dengan penampilan tarian dogdog lojor dan kesenian Lais dari Kasepuhan Sinarresmi.

Sandiaga yang mengenakan pakaian tradisional pangsi dan iket Sunda, memuji penyelenggaraan acara yang termasuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024 tersebut, karena telah berperan signifikan dalam menggerakkan ekonomi daerah dan mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Selain itu, ia juga memberikan apresiasi tinggi terhadap seni Lais yang ditampilkan karena memiliki daya tarik yang bisa dikembangkan menjadi event tersendiri lalu digabungkan dengan program pengembangan desa adat.

“Tadi saya lihat Lais yang sangat luar biasa, itu daya tariknya bisa dikembangkan menjadi event tersendiri dan bisa digabungkan dengan pengembangan desa adatnya," jelasnya. 

Sandiaga mengaku baru pertama kalinya melihat kesenian tradisional khas Sunda yang memiliki elemen akrobatik yang menantang dan penuh keberanian tersebut.

Ia juga mengaku takjub dan sempat deg-degan melihat atraksi pemain lais yang memanjat sebuah tiang bambu mencapai 15 meter tanpa menggunakan alat pengaman apapun.

Baca Juga: Kesenian Sunda Wayang Golek, Tokoh Pandawa Lima Lengkap dengan Karakternya

"Kesan yang ditampilkan bikin deg-degan tadi, mengenai penampilan lais. Saya baru pertama kali lihat ini, debus udah sering, tapi ini seperti sirkus tapi ini latar belakangnya beda,” ujarnya.

“Tadi kata pa bupati (pemainnya) itu puasa dulu beberapa hari, jadi ada doa-doa khususnya dan juga itu diturunkan dari generasi ke generasi, ini sangat menarik," tambahnya.

Mengenal Kesenian Lais

Kesenian Lais merupakan sebuah kesenian pertunjukan akrobatik dalam seutas tali sepanjang 6 meter yang dibentangkan dan dikaitkan di antara dua buah bambu dengan ketinggian 10 sampai 15 meter untuk dipanjat dan melakukan aksi yang spektakuler.

Pemain Lais beratraksi di atas tali yang dibentangkan di antara dua bambu. Pada tali itulah para pemain lais melakukan atraksi menegangkan tanpa alat pengaman, misalnya berayun-ayun, tiduran, atau bergelantungan dengan kaki. Selain atraksi tersebut, ditampilkan pula atraksi gesrek, taraje gobang, makan caruluk, makan api, makan beling, seseroan (tenungan), pencak silat, dan reog

Pada tahun 2010, Lais tercatat sebagai warisan budaya takbenda dengan domain seni pertunjukkan yang berasal dari Provinsi Jawa Barat.

Mengutip dari wikipedia, nama Lais sendiri diambil seorang yang ahli memanjat pohon kelapa, sehingga untuk mengenang jasanya yang ringan tangan mengambil kelapa warga, Maka dibuatlah suatu pertunjukan identik seperti kang Lais dengan mengadopsi akrobatik Seni Kucingan yang masih merupakan bagian dari Reyog Ponorogo.

Seni Kucingan menceritakan seekor Kucing yang diperankan singo barong tanpa dadak merak sedang mengejar Tikus yang diperankan oleh Bujang Ganong, karena telah mengganggu tidurnya,hanya saja di Lais tidak menggunakan cerita kucingan dan seragam reyog serta topengnya yang menyulitkan pandangan penari Lais.

Atraksi yang di tontonkan mula-mula pelais memanjat bambu lalu pindah ke tambang sambil menari-nari dan berputar di udara tanpa menggunakan sabuk pengaman dengan diiringi musik reog dan terompet.

Baca Juga: Di Atas Bambu 12 Meter, Pesona Seni Lais saat Seren Taun Sinar Resmi Sukabumi

Atraksi Lais di Sukabumi

Salah seorang pemain Seni Lais, Saepudin (24 tahun), pemuda asli Kasepuhan Sinar Resmi. Ia mengaku awalnya bisa bermain Lais sejak duduk di kelas V SD. Sudah 12 tahun Saepudin kini menjadi pemain Lais.

"Awalnya main normal terasa gugup, tapi sekarang kalau sudah di atas biasa kayak main ayun-ayunan," kata Saepudin kepada sukabumiupdate.com dalam Seren Taun ke-443,  Ahad, 7 Agustus 2022 lalu.

Anak kedua dari tiga bersaudara itu mengaku aneh bisa memainkan Lais mengingat di keluarganya tidak ada yang bisa bermain seni ini.

"Waktu itu ada acara pementasan Lais, saya lihat, lalu terbesit dalam hati ingin bisa. Saya belajarlah ke Appa Aki Intul (pemain Lais sebelum Saepudin) sekarang beliau sudah sepuh,” kata dia menceritakan pertama kali ketertarikannya kepada Seni Lais.

"Pertama belajar langsung dicoba bambu setinggi 14 meter dengan tali tambang sepanjang 20 meter. Aki Intul langsung serahkan kepercayaan main Lais ke saya. Untuk pentas pertama di Seren Taun ke-431," ucap dia.

Seni ini, kata dia, terbilang sangat susah, dan hanya satu orang di Sinar Resmi yang bisa bermain seni ini. "Lais itu cuma satu orang hanya saya saja. Untuk melanjutkan generasi, adik saya yang kini duduk di kelas I SMP sedang diajarkan, kendati belum ditampilkan dalam acara resmi," katanya.

Menurut Saepudin, seni budaya ini cukup berisiko jika dimainkan tidak dengan ilmu mumpuni. Ia mengaku bahkan sempat dua kali terjatuh dari ketinggian 15 meter saat melakukan atraksi seni Lais.

Orang biasa mungkin akan terluka saat jatuh dari ketinggian 15 meter, namun dalam Seni ini, ada ilmu khusus saat pemain terjatuh. "Saya pernah jatuh dua kali akibat bambu patah, lalu dibetulkan secara adat tradisi kemudian dilanjutkan naik lagi," ungkapnya.

Saepudin mengaku memiliki banyak kenangan sejak dirinya dipercaya Abah Asep untuk memainkan seni ini. Salah satu kebanggaan yang dia ungkap adalah saat bermain di Gelora Bung Karno.

"Saya sudah diminta atraksi Lais di Gedung Bung Karno, lalu di Bandung hingga Subang. Khusus atraksi ke luar kota itu saya bawa bambu gombong dari sini karena di disana belum tentu ada atau agak susah bambunya. Semenjak dipercaya oleh kasepuhan sesuai keinginan Abah agar tradisi Lais jangan sampai punah harus tetap lestari," katanya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi19 September 2024, 21:47 WIB

Sepakat Damai Cabut Laporan Usai Bentrok, PP dan Garis Sukabumi Saling Memaafkan

Pasca insiden yang melibatkan dua kelompok ormas PP Kota Sukabumi dan ormas Garis Sukabumi Raya pada Jumat 13 September 2024 lalu, kedua belah pihak bersepakat untuk islah atau berdamai.
Para Pimpinan kedua ormas usai tandatangani nota perdamaian di MWC Pemuda Pancasila (PP) Kota Sukabumi. Kamis (19/9/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi19 September 2024, 21:18 WIB

Puluhan Perahu Wisata Terparkir Sepi Imbas Keringnya Curug Cikaso Sukabumi

Puluhan perahu angkutan wisata yang biasa mengantar jemput wisatawan ke Curug Cikaso kini terparkir sepi di dermaga apung Sungai Cikaso, Kampung Ciniti, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi.
Puluhan perahu wisata terparkir di sungai cikaso imbas keringany curug Cikaso di Sukabum | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi Memilih19 September 2024, 20:58 WIB

KPU Kabupaten Sukabumi Tetapkan DPT Pilkada 2024, Terjadi Penurunan Jumlah Pemilih

Jumlah DPT Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 terdiri dari 1.001.764 pemilih laki-laki dan 981.642 perempuan.
Rapat pleno terbuka rekapitulasi DPSHP dan penetapan DPT yang diselenggarakan KPU Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)
Sukabumi19 September 2024, 20:42 WIB

Tepergok Curi Helm, Pria Cianjur Babak Belur Diamuk Massa di Dago Sukabumi

Berikut kronologi pria Cianjur nyaris tewas diamuk massa di Dago Sukabumi karena tepergok curi helm.
Tangkapan layar video viral pria babak belur diamuk massa karena tepergok curi helm di Dago Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih19 September 2024, 20:40 WIB

Panwaslu Sukaraja Sosialisasi Netralitas ASN, TNI/Polri dan Perangkat Desa di Pilkada Sukabumi

Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Sukaraja mengadakan kegiatan sosialisasi pengawasan netralitas ASN, TNI, Polri, Kepala Desa, dan perangkat desa dalam Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Sukaraja saat melakukan sosialisasi netralitas ASN, TNI/Polri dan Aparat Desa, Kamis (19/9/2024) | Foto : SU
Sukabumi Memilih19 September 2024, 20:19 WIB

Tak Ada Tanggapan Masuk, KPU Menuju Tahap Penetapan Paslon Pilbup Sukabumi 2024

Nihin tanggapan dan masukan dari masyarakat terkait 2 bapaslon Pilbup Sukabumi 2024. KPU bersiap menuju tahapan berikutnya.
Ketua Divisi Teknis dan Penyelenggara KPU Kabupaten Sukabumi, Abdullah Ahmad Mulya. (Sumber : SU/Ibnu)
Life19 September 2024, 20:00 WIB

Usir Muda Mudi yang Meresahkan, Kota di Finlandia Ini Putar Musik Klasik untuk Atasinya!

Kota di Finlandia ini punya cara unik mengusir pemuda yang selalu meresahkan di daerahnya.
Ilustrasi - Kota di Finlandia ini punya cara unik mengusir pemuda yang selalu meresahkan di daerahnya. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi19 September 2024, 19:26 WIB

Hindari Jalan Bergelombang, Kronologi Truk Tabrak Pemotor Hingga Tewas di Tanjakan Baeud

Berikut keterangan polisi terkait kronologi kecelakaan maut di Tanjakan Baeud Warungkiara Sukabumi, Truk ekspedisi tabrak pemotor hingga tewas.
Kecelakaan maut Truk boks ekspedisi tabrak pemotor di Tanjakan Baeud Warungkiara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life19 September 2024, 19:00 WIB

5 Kisah Urban Legend yang Menyeramkan di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia

Kelima kisah ini adalah bagian dari urban legend yang terus berkembang dan menakutkan banyak orang, terlepas dari zaman atau tempat.
Ilustrasi - Kelima kisah ini adalah bagian dari urban legend yang terus berkembang dan menakutkan banyak orang, terlepas dari zaman atau tempat. (Sumber : Instagram/@noraalexandra/@Freepik.com).
Sukabumi19 September 2024, 18:55 WIB

Viral Geng Motor Bersajam Mengamuk di Pasar Cibadak Sukabumi, Ini Kata Saksi

Berikut kesaksian petugas parkir terkait serangan geng motor bersajam di Pasar Cibadak Sukabumi yang viral terekam CCTV.
Tangkapan layar video CCTV yang merekam momen penyerangan sekelompok orang diduga geng motor di area parkiran Pasar Cibadak Sukabumi. (Sumber : CCTV)