SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah warga pesisir pantai Talanca Loji tepatnya di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, berhamburan keluar rumah untuk menjauh dari pantai dan menuju titik kumpul sementara (TES) di gedung SDN Loji setelah mendengar bunyi sirene tsunami, Jumat (24/5/2024) pagi.
Namun jangan khawatir, karena kepanikan itu bukanlah bencana sungguhan, melainkan bagian dari skenario simulasi rencana evakuasi mandiri dari bencana tsunami untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Petugas penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan, Dandi Sulaeman mengatakan, kegiatan simulasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) BNPB yang dirancang untuk melatih masyarakat untuk merespons ancaman tsunami dengan cepat dan tepat.
"Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga Loji dalam menghadapi bencana dan evakuasi mandiri," kata Dandi pada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Razia Ramp Check di Parungkuda Sukabumi, Polisi Temukan Bus Wisata Tak Uji KIR 6 Tahun
"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, mana kala terjadi bencana masyarakat sudah tahu dan cepat tanggap," tambahnya.
Dandi menjelaskan, dalam simulasi mitigasi bencana Tsunami tersebut sebanyak 100 warga sekitar terlibat aktif, bersama dengan unsur pemerintah setempat.
Menurut Dandi, kegiatan simulasi mencakup berbagai skenario, termasuk evakuasi ibu hamil dan lansia, untuk memastikan setiap kelompok masyarakat mendapatkan perhatian yang sesuai dalam situasi darurat.
"Rekayasa pemeran kejadian bumil 4 orang, lansia 10 Orang. Ketua RT sebagai penyampaian informasi kejadian dan koordinator antar masyarakat dan Ketua RW sebagai pelapor ke pemerintah setempat," tuturnya.
"Hasilnya waktu evakuasi orang normal 5 Menit, jalan biasa sampai 10 Menit," tandasnya.