SUKABUMIUPDATE.com - Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren (Ponpes) Syamsul Ulum Kota Sukabumi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno mencanangkan ekonomi kreatif seni kaligrafi masuk dalam dunia NFT (Non Fungible Token).
Hal itu disampaikan Sandiaga Uno saat memberikan penghargaan kepda Lembaga Kaligrafi Al Quran (Lemka) Sukabumi sebagai Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 terbaik di Ponpes Syamsul Ulum yang berada di Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi, Kamis (23/5/2024).
Dalam kesempatan itu, Sandiaga Uno turut didampingi oleh Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf/Baparekraf Iman Santosa. Turut hadir juga pejabat Forkopimda dan Pimpinan Yayasan Ponpes Syamsul Ulum.
“Saya melihat tadi dari pemenangnya ada kaligrafi yang menjadi produk unggulan dan sudah terbentuk menjadi lembaga. Ini bisa kita tampilkan nanti di beberapa kegiatan Kemenparekraf terutama dari beberapa sub sektor uang mendukung kriya dan juga kegiatan-kegiatan event lainnya,” ujar Sandiaga Uno kepada wartawan usai acara.
Menurutnya, ini merupakan peluang usaha baru bagi para santri untuk mengembangkan produk karya kaligrafi di pasar digital berupa Non Fungible Token (NFT).
“Ini adalah peluang usaha dan bisa membuka lapangan kerja bagi para santri. Dengan digitalisasi juga kita mengangkat kaligrafi ini menjadi NFT yang sekarang mulai meningkat lagi dari segi nilai heritagenya maupun dari segi nilai ekonominya,” kata dia.
Baca Juga: Bidik 14 Juta Wisman di 2024, Sandiaga Uno Janji Promosikan Cisande Sukabumi
Selain itu, mengingat dunia perkontenan di dunia digital yang juga dapat dimanfaatkan oleh para santri untuk mengembangkan ekonomi kreatif, Sandiaga yakin konten di Indonesia akan dipenuhi dengan hal positif.
“Saya menghitung dari total 5 juta santri, jika mereka bisa mencetak satu konten per minggu saja itu bisa menjadi 5 juta konten dan kalau kita lihat kontennya ini memiliki dampak baik, ekonominya sendiri bisa diukur, karena total nilai tambah ekonomi kreatif ini sudah mencapai Rp1,4 triliun salah satunya ditopang oleh konten-konten kreatif yang diciptakan,” ungkapnya.
Selain itu, dia berharap dengan berkembangnya santri digitalpreneur akan menjadikan santri semakin memiliki daya saing di kemudian hari.
“Mudah-mudahan program ini akan membawa santri di Sukabumi menjadi santri yang kreatif dan berdaya saing,“ pungkasnya.