SUKABUMIUPDATE.com - Sutarsih (59 tahun) bersana dua orang anaknya Sutisna (37 tahun), dan Apriliani (18 tahun / duduk dibangku SMK kelas 12), menempati rumah semi pernanen ukuran 8 X 6 meter, dengan kondisi tidak layak huni di Kampung Kateu RT 011/004 Kelurahan Surade, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Rumah tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Bagian atap yang bocor dibeberapa sudut rumah, dengan kayu kayu yang sudah lapuk dikhawatirkan ambruk.
Sutarsih mengatakan, Ia dan anggota keluarga dihantui perasaan was was, rumahnya khawatir ambruk jika terjadi hujan deras disertai angin kencang.
“Bisa dilihat sendiri kan. Kondisinya materialnya sudah pada lapuk," tuturnya kepada sukabumiupdate.com, pada Rabu 22/5/2024.
Janda Lansia itu terkadang harus mencari ruangan yang aman dari air yang turun dari atap rumah, saat terjadi hujan, apalagi kalau disertai angin. Sutarsih mengaku cuma pasrah, Ia bersama keluarga cuma bisa berdoa. "Karena kendala biaya, bukan tidak ingin memperbaiki rumah ini. Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk kebutuhan sehari hari masih susah," lirihnya.
Sutarsih sendiri tidak memiliki pekerjaan. Untuk kebutuhan makan sehari hari saja kadang dibantu saudara dan kerabat, terkadang tetangganya.
Baca Juga: Ibu Muda di Sukabumi Ini Sudah Sepekan Hilang, Terakhir Bilang ke Suami Mau Tukar Cincin
Sementara anak sulungnya, Sutisna, tidak memiliki pekerjaan tatap. Dia hanya kuli serabutan, itupun kalau ada tetangga yang membutuhkan tenaganya.
Ketua RT 011/004 setempat, Saefuloh membenarkan, bahwa rumah milik keluarga Sutarsih tersebut sudah tidak layak huni, dikarenakan kondisi bangunan sudah tua dan lapuk.
"Keluraga Sutarsih tersebut merupakan salah satu warganya yang dikatagorikan tidak mampu. Padahal kami sudah mendata dan melaporkannya," ungkapnya.
Saat dikonfirmasi Lurah Surade Handri Sukarta mengatakan rumah milik Sutarsih sudah diusulkan.
"Tahun sebelumnya telah kami usulkan. Karena keterbatasan anggaran, tentunya harus sabar. Kami lihat prioritas mana yang lebih layak didahulukan, karena memang kuota sangat terbatas, sedangkan rumah tidak layak huni tiap kampung pasti ada," ucapnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis 23/5/2024.
"Akan tetapi kamipun akan berupaya, untuk mencari solusi terbaik, agar bisa diperbaiki. Untuk bantuan BPNT dari pemerintah, bu Sutarsih mendapatkannya," imbuhnya.