SUKABUMIUPDATE.com - Salah satu daerah di Sukabumi Utara, tepatnya di wilayah Kampung Cibugis Desa Palasarihilir, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, direncanakan menjadi destinasi wisata hortikultura. Hal tersebut, berdasarkan potensi besar yang dimilikinya dalam pengembangan berbagai buah-buahan unggulan salah satunya durian.
Koordinator Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Parungkuda, Sih Harsini, menyatakan bahwa wilayah mereka yang mencakup 8 desa memiliki potensi besar untuk pengembangan produk hortikultura, khususnya di Cibugis.
Sih Harsini menjelaskan bahwa kampung Cibugis memiliki berbagai jenis buah yang cocok ditanam, menjadikannya calon ideal untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata hortikultura.
"Kami ingin menjadikan Cibugis sebagai destinasi wisata hortikultura, khususnya buah-buahan, untuk menarik banyak pengunjung. Mereka bisa datang untuk berbelanja buah, berkeliling, dan memetik buah ketika musimnya tiba," katanya.
Baca Juga: Kisah Cibugis di Parungkuda Sukabumi, Next Calon Durian Unggulan Jawa Barat!
Menurut Sih Hartini, kampung ini selain dikenal sebagai penghasil durian, juga penghasil buah-buahan lainnya seperti campedak, manggis, dan alpukat.
"Prestasi petani Cibugis sudah terbukti dengan kemenangan mereka di festival buah durian di Palabuhanratu yang meraih juara satu tingkat kabupaten. Selain itu, Cibugis pernah mengadakan festival campedak yang dihadiri oleh Bupati Sukabumi," katanya.
Sih Harsini menyatakan, kondisi iklim di Parungkuda yang cocok untuk pertanian serta lahan-lahan yang dimiliki oleh petani lokal menjadi faktor penting dalam kesuksesan ini.
"Kebanyakan lahan di sini masih milik petani lokal, warisan dari orang tua mereka. Berbeda dengan desa lain yang lahannya sudah banyak dimiliki oleh orang luar dan petani lokal hanya sebagai penggarap," ujarnya.
Untuk meningkatkan pemasaran dan kualitas buah, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi melalui BPP Parungkuda terus memberikan penyuluhan kepada petani mengenai cara merawat tanaman secara rutin.
"Banyak petani yang hanya menanam lalu membiarkan tanamannya. Kami memberikan penyuluhan agar tanaman dipupuk kembali setelah masa buah habis, sehingga produksi berikutnya lebih baik," pungkasnya. (ADV)