SUKABUMIUPDATE.com - Usai menjalani autopsi di RSUD R Syamsudin SH, jenazah Inas (43 tahun) korban pembunuhan oleh anak kandungnya langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum yang tak jauh dari rumah korban di Kampung Cilandak RT15/04 Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Rabu (15/4/2024) pagi.
“Setelah dilakukan autopsi oleh tim dokter forensik RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi, langsung dibawa pulang ke Kalibunder. Sampai di rumah duka pada Rabu pukul 03.00 WIB dan dimakamkan pada pukul 08.00 WIB,” ujar Camat Kalibunder, Encep Iwan Kartawirya kepada sukabumiupdate.com.
Dikatakan Encep, pemakaman jenazah Inas dihadiri sejumlah warga, sanak saudara hingga unsur Pemerintah Desa setempat dan Forkopimcam.
Kemudian menyikapi peristiwa berdarah yang terjadi di wilayahnya, Encep menyebut bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya berencana akan menggelar rapat koordinasi tingkat kecamatan dengan mengundang seluruh pihak terkait.
“Kami akan mengundang unsur Forkopimcam, kepala Puskesmas, UPTD Disdik, para Kades, MUI, DMI, KNPI, serta Karang Taruna. Pada hari Jumat (17/5/2024) pukul 08.00 WIB," ungkapnya.
Baca Juga: Ayah Dihabisi Isu Dukun Santet, Kisah Tragis Dibalik Anak Bunuh Ibu di Sukabumi
Encep merasa pihaknya perlu mencari solusi kedepannya agar kejadian serupa tak terulang kembali di wilayahnya. Khususnya mencakup masalah pendidikan warga.
"Pembahasan terkait di wilayah Desa Sekarsari khususnya, umumnya semua desa di Kecamatan Kalibunder, mencakup masalah pendidikan baik formal, maupun informal (agama). Untuk mencari solusi, antisipasi kedepannya jangan sampai terjadi peristiwa seperti itu lagi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Inas, warga Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan usai dibunuh anak kandungnya, Rahmat alias Herang (25 tahun), Senin sore, 13 Mei 2024.
Teganya, korban dihabisi di dalam kamar rumah oleh pelaku pakai garpu sawah. Peristiwa ini baru diketahui warga pada Selasa (14/5/2024) sekira pukul 04.00 WIB setelah pelaku memberi tahu kedua pamannya.
Jasad korban kemudian ditemukan tergeletak dalam kondisi terlentang di kamar tidurnya. Lalu dibawa ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk keperluan autopsi.
Berdasarkan hasil autopsi tim dokter forensik, korban mengalami lebih dari 10 luka tusuk (kepala desa menyebut sekitar 20 tusuk) pada bagian wajah, dada, bahu, tangan, dan leher. Dokter menyimpulkan Inas meninggal akibat luka tusuk di leher sedalam 5-6 sentimeter yang merusak saluran batang napas dan terdapat pembuluh darah yang terpotong.
Hingga kini, Sat Reskrim Polres Sukabumi masih menyelidiki soal motif anak bunuh ibu di Kalibunder ini. Karena sejauh ini pelaku hanya menjawab bahwa dia kesal kepada ibunya. Pelaku pun kini sudah ditetapkan menjadi tersangka dan mendekam di balik jeruji.