Ayah Dihabisi Isu Dukun Santet, Kisah Tragis Dibalik Anak Bunuh Ibu di Sukabumi

Rabu 15 Mei 2024, 15:08 WIB
Aparat memegang garpu yang digunakan Rahmat (25 tahun) untuk membunuh ibunya, Inas (43 tahun). Foto ini berlokasi di rumah korban dan tersangka di Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Selasa, 14 Mei 2024. | Foto: Istimewa

Aparat memegang garpu yang digunakan Rahmat (25 tahun) untuk membunuh ibunya, Inas (43 tahun). Foto ini berlokasi di rumah korban dan tersangka di Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Selasa, 14 Mei 2024. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Kisah tragis dialami Inas (43 tahun), warga Kampung Cilandak RT 15/04 Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi. Inas tewas di tangan anak kandungnya, Rahmat alias Herang (25 tahun). Pembunuhan sadis yang dialami Inas membuka fakta menyedihkan lain tentang keluarga ini.

Pembunuhan Inas terjadi Senin sore, 13 Mei 2024. Namun peristiwa ini diketahui pada Selasa subuh, 14 Mei 2024, setelah Rahmat memberi tahu pamannya, Pahrudin (31 tahun) dan Isra (66 tahun). Rahmat menyodorkan uang Rp 330 ribu kepada kedua pamannya, lalu meminta dibunuh setelah mengaku sudah membunuh ibunya sendiri.

"Dari keterangan saksi pertama (Pahrudin), sekira pukul 04.00 WIB, pelaku datang ke rumahnya, menyodorkan uang recehan Rp 330 ribu sambil berkata "Mang tolong bunuh saya karena saya sudah membunuh ibu saya". Ketika itu saksi pertama tidak mengindahkan omongan pelaku," kata Kepala Desa Sekarsari Awan Kurniawan.

Awan menyebut Rahmat kemudian mendatangi pemannya yang lain atau saksi kedua, Isra (66 tahun). Hal serupa dilakukannya yakni menyodorkan uang Rp 330 ribu dengan permintaan yang sama yaitu membunuhnya. Entah apa yang ada di pikiran Rahmat, namun pemuda ini memang diduga mengalami gangguan jiwa sejak kecil.

Baca Juga: Bukan Soal Motor? Polisi Dalami Motif Rahmat Bunuh Ibunya di Kalibunder Sukabumi

Meski begitu, Rahmat belum pernah berkonsultasi atau berobat ke puskesmas setempat terkait kejiwaannya. Ini karena kondisi Rahmat yang tidak ada keluhan dan terkadang dia sibuk bekerja menjahit di sebuah konveksi (usaha produksi pakaian).

"Saksi pertama dan kedua penasaran sehingga mendatangi rumah korban untuk memastikan keadaan. Setelah tiba di lokasi, saksi menemukan korban (Inas) dalam posisi telentang di dalam kamar dengan kondisi bersimbah darah sudah meninggal akibat luka tusukan benda tajam (garpu) pada dada, leher, dan wajah," ujarnya.

Hingga kini belum diketahui secara pasti apa motif Rahmat nekat membunuh ibunya. Awan mengatakan Rahmat dan Inas tinggal berdua di rumah panggung ukuran 4,5x9 meter, setelah ayahnya atau suami Inas meninggal tahun 1999 akibat dituduh dukun santet. Ketika itu Rahmat yang merupakan anak satu-satunya masih berusia balita.

"Almarhumah Bu Inas membesarkan dan menafkahi anaknya, Rahmat atau Herang, seorang diri. Saat Rahmat berusia dua tahun (atau kurang), bapaknya, Acem, dituduh dukun santet atau memiliki ilmu teluh sehingga dihabisi oleh orang tidak dikenal di Desa Cimahpar, tetangga Desa Sekarsari, pada tahun 1999," ujar Awan.

Menurut Awan, rumah Inas berjarak sekitar 200 meter dari rumah saudaranya yang terdekat. "Ada juga (rumah) saudaranya yang jaraknya 800 meter," kata dia.

Sempat beredar narasi yang menyebut Rahmat nekat menusuk ibunya hingga tewas menggunakan garpu sawah karena ingin dibelikan sepeda motor. Polisi pun membenarkan soal keinginan Rahmat memiliki sepeda motor, namun itu sudah lama dan belum dapat dipastikan apakah menjadi motif utama pembunuhannya.

"Itu enggak ada (kesal tidak dibelikan sepeda motor). Itu semua pengakuan lama. Kita sudah tanya ke warga sekitar, tidak ada (motif soal motor). Pelaku kita tanya, ya marah aja sama ibunya. Kita masih dalami apa penyebab kemarahannya. Kalau pengakuan masalah motor tidak ada," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri, Selasa.

Polisi berencana akan memanggil psikolog untuk memeriksa kondisi kejiwaan Rahmat. Terlebih Rahmat hanya terdiam saat ditanya apakah menyesal setelah menghabisi nyawa sang ibu. Rahmat juga langsung tertidur di kamarnya dengan kondisi berlumuran darah setelah melakukan pembunuhan tersebut.

Pembunuhan terhadap Inas dilakukan Rahmat menggunakan garpu sawah atau tanah. Berdasarkan hasil autopsi tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, korban mengalami lebih dari 10 luka tusuk (kepala desa menyebut sekitar 20 tusuk) pada bagian wajah, dada, bahu, tangan, dan leher. Dokter menyimpulkan Inas meninggal akibat luka tusuk di leher sedalam 5-6 sentimeter yang merusak saluran batang napas dan terdapat pembuluh darah yang terpotong.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi05 Oktober 2024, 18:29 WIB

Anggota DPRD Sukabumi Loka Tresnajaya Apresiasi Peran TNI dalam Menjaga Keutuhan NKRI

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Loka Tresnajaya, menyampaikan apresiasi atas peran penting Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
H. Loka Tresnajaya, Aggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi Partai Golkar | Foto : Ibnu Sanubari
Jawa Barat05 Oktober 2024, 18:28 WIB

AMSI Jawa Barat Gelar Training Cek Fakta Lawan Gangguan Informasi Jelang Pilkada 2024

Training atau pelatihan ini merupakan kerjasama antara AMSI Pusat dengan Cek Fakta, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Google News Initiative.
AMSI Jawa Barat Gelar Training Cek Fakta Lawan Gangguan Informasi Jelang Pilkada 2024 (Sumber : Ist)
DPRD Kab. Sukabumi05 Oktober 2024, 18:02 WIB

Respon DPRD Sukabumi Soal Pembangunan Tambak Udang di Minajaya: Wajar Ditolak Warga

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana turut menanggapi rencana pembangunan tambak udang di Pantai Minajaya, Kecamatan Surade. Dimana rencana tersebut mendapatkan penolakan dari warga setempat dengan berbagai alasan.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana turut menanggapi rencana pembangunan tambak udang di Pantai Minajaya, Kecamatan Surade | Foto: Istimewa
Life05 Oktober 2024, 18:00 WIB

Doa Agar Anak-anak Sholeh dan Sholehah, Yuk Amalkan

Memiliki anak sholeh dan sholehah adalah dambaan semua orang tua.
Ilustrasi Bacaan Doa Agar Diberikan Anak Sholeh (Sumber : Freepik).
Sukabumi05 Oktober 2024, 17:23 WIB

Sudah 2 Hari, Nelayan Pancing Hilang Kontak di Laut Ujunggenteng Sukabumi

Perahu nelayan Setia Jaya 37 yang dinahkodai Iwan (45 tahun) asal Kampung Pasirpogor Desa Loji, Kecamatan Simpenan, dan ABK Ekih (46 tahun) asal Palabuhanratu dikabarkan  hilang kontak sejak dua hari lalu di laut Ujunggenteng.
Perahu Setia Jaya 37 yang di nahkodai Iwan dan ABK Ekih hilang kontak di laut Ujunggenteng Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Musik05 Oktober 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Yummy Justin Bieber yang Viral di Medsos

Meski Lagu Yummy kembali viral, hingga artikel ini ditayangkan, desas desus hubungan Justin Bieber dengan kasus P Diddy masih belum mendapat konfirmasi dari pihak manapun.
Official Video Klip Lagu Yummy Justin Bieber. Foto: YouTube/JustinBieber
Life05 Oktober 2024, 16:00 WIB

6 Mitos Masyarakat Sunda yang Sering Dianggap Pamali Jika Dilakukan

Sejak dulu kala, masyarakat Sunda telah mengembangkan beragam kepercayaan dan mitos yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Ilustrasi - Sejak dulu kala, masyarakat Sunda telah mengembangkan beragam kepercayaan dan mitos yang diwariskan dari generasi ke generasi. (Sumber : pexels.com/@Kun Fotografi).
Life05 Oktober 2024, 15:00 WIB

Jangan Dulu Dikawinkan! Ini 7 Cara Mengatasi Kucing Betina Birahi

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, pemilik kucing dapat membantu mengurangi perilaku dan gejala birahi pada kucing betina.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, pemilik kucing dapat membantu mengurangi perilaku dan gejala birahi pada kucing betina. | Foto: Pixabay/TeamK
Sukabumi05 Oktober 2024, 14:53 WIB

Dibangun! Rutilahu Milik Lansia di Lengkong Sukabumi yang Dihuni Bersama Anak-Cucu

Pemerintah dan kepolisian setempat membangun kembali rumah Emak Juariah.
Rutilahu milik Emak Juariah (75 tahun) di Kampung Cipongpok RT 10/04 Desa Tegallega, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi05 Oktober 2024, 13:29 WIB

Kearifan Lokal dan Teknologi: Pelatihan Inovatif untuk Guru SD oleh Kelompok PKM Nusa Putra

Kegiatan ini dipimpin oleh tiga dosen Nusa Putra University.
PKM Pelatihan Desain Bahan Ajar Matematika dengan Implementasi Kearifan Lokal dan Virtual Reality, Nusa Putra University, 4 Oktober 2024 (Sumber: dok nusa putra)