Diam Tanpa Penyesalan, Polisi Sebut Kejiwaan Pembunuh Ibu Kandung di Kalibunder Sukabumi

Selasa 14 Mei 2024, 21:58 WIB
Rahmat (25 tahun), Pelaku pembunuhan ibu kandung di Kalibunder Sukabumi saat akan dimasukan ke sel. | Foto : Ilyas Supendi

Rahmat (25 tahun), Pelaku pembunuhan ibu kandung di Kalibunder Sukabumi saat akan dimasukan ke sel. | Foto : Ilyas Supendi

SUKABUMIUPDATE.com - Rahmat alias Herang, pemuda berusia 25 tahun yang tega menghabisi nyawa Inas (43 tahun) ibu kandungnya sendiri menggunakan garpu sawah, bakal diperiksa kondisi kejiwaannya oleh polisi. Demikian diungkapkan Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri

Ali mengatakan, pihaknya merasa perlu memanggil psikolog untuk mengetahui kondisi kejiwaan pelaku sebenarnya.

Terlebih lagi, pelaku hanya terdiam saat ditanya apakah menyesal setelah menghabisi nyawa sang ibu.

“Dia diam saat ditanya apakah menyesal, sepertinya ada keterlambatan dalam berpikir, kita akan panggil psikolog untuk mengecek kondisi kejiwaannya, tapi sejauh ini komunikasi masih bisa, ditanya dia menjawab,” kata Ali kepada awak media, Selasa (14/5/2024).

Baca Juga: Dugaan Sementara Motif Anak Bunuh Ibu Pakai Garpu Sawah di Kalibunder Sukabumi

Pelaku, lanjut Ali, mengakui telah membunuh ibunya pada Senin 13 Mei 2024 sekitar pukul 17.30 WIB. Selepas itu pelaku tertidur disebelah korban dan keesokan paginya mengakui perbuatan kejinya kepada tetangga.

Jasad korban kemudian ditemukan warga tergeletak dalam kondisi terlentang di kamar tidurnya.

“Keterangan kita dapat, ibunya tidak melawan karena saat itu sedang tidur. Kondisi di dalam kamar mengenakan kaus kaki, ada kelambu sudah terpasang. Ia terluka di dada, leher di bagian mulut sampai gigi korban lepas dan bagian kepala. Itu yang menyebabkan korban meninggal dunia," ujar Ali.

Lebih lanjut Ali mengungkapkan, bahwa selama ini pelaku dan korban hidup berdua di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi.

“Pelaku dengan korban, menurut warga korban tinggal berdua dalam satu rumah. Bapak pelaku atau suami korban sudah meninggal dunia," jelasnya.

Ali menyebut pihaknya masih menyelidiki soal motif. Karena sejauh ini pelaku hanya menjawab bahwa dia kesal kepada ibunya.

"Pengakuan lama soal motor, tidak ada motif itu, katanya kesal dan marah ke ibunya. Kita telusuri, penyebab kemarahan pelaku kepada korban ini apa," ujar Ali.

Adapun pasal yang akan disangkakan, kata Ali, yakni pasal 338 dengan ancaman pidana paling lama 15 tahun penjara.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa