SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Bupati Iyos Somantri menyampaikan secara Nasional berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, Kabupaten Sukabumi mengalami penurunan prevalensi stunting dari 41,35% pada tahun 2018 menjadi 27% tahun 2023 atau turun sekitar 14,35%.
Tingkat penurunan stunting di Kabupaten Sukabumi tahun 2023. kata Wabup, lebih tinggi sebesar 0,5% dibandingkan dengan penurunan secara nasional di angka 0,1%.
Hal itu disampaikan Wabup Iyos Somantri saat mewakili Bupati menghadiri acara Exit Meeting Hasil Audit Efektivitas Program Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sukabumi, Bertempat di Aula Dinas Sosial Komplek GOR Cisaat Kecamatan Cisaat, Selasa (14/05/2024).
Kegiatan yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi ini diikuti oleh 58 Kepala Puskesmas Se-Kabupaten Sukabumi. Turut hadir pada kesempatan tersebut Sekretaris Dinas Kesehatan dan Tim Audit Irjen Kementerian Kesehatan RI.
Lebih lanjut Iyos menyampaikan, permasalahan stunting yang multidimensional memerlukan upaya lintas sektor dengan melibatkan seluruh stakeholder secara terintegrasi melalui koordinasi serta konsolidasi program dan kegiatan yang dinamakan 8 aksi konvergensi stunting.
Baca Juga: 7 Obat Tradisional Dipercaya Turunkan Kolesterol dan Baik Untuk Jantung
Baca Juga: 16 Siswa SD Keracunan, Dinkes Kabupaten Sukabumi Pantau Peredaran Jajanan Anak
"Terdapat 2 pendekatan dalam upaya percepatan penurunan stunting, yaitu; Pertama, pendekatan multi-sektor, yaitu tidak terbatas pada sektor kesehatan saja, tetapi semua sektor terlibat, dan ke dua, pelibatan multi-stakeholder, yaitu penurunan stunting memerlukan kolaborasi lintas pemangku kepentingan atau (pentahelix)," jelasnya.
Iyos Somantri yang juga menjabat Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sukabum atas nama Pemerintah Daerah menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim Inspektorat Jenderal Kemenkes dan BPKP atas kunjungan kerjanya dalam rangka exit meeting audit kinerja efektifitas program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sukabumi.
"Kegiatan monitoring dan evaluasi pada kegiatan percepatan penurunan stunting sangat diperlukan untuk menilai keberhasilan, kegagalan, relevansi, efisiensi, efektivitas dampak dan pembelajarannyas.” imbuhnya.