Harus Ada Rp 17 Juta, Curhat Warga Sukabumi saat Ingin Kerja di Pabrik Sepatu

Kamis 09 Mei 2024, 11:37 WIB
(Foto Ilustrasi) Isu pungli untuk bekerja di pabrik sepatu di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, terus bergulir. | Foto: Pixabay

(Foto Ilustrasi) Isu pungli untuk bekerja di pabrik sepatu di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, terus bergulir. | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Isu pungutan liar (pungli) untuk dapat bekerja di pabrik pembuatan sepatu di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, terus bergulir. Setelah aksi demonstrasi dilakukan masyarakat sekitar pada April 2024, kini muncul pengakuan warga Sukabumi lainnya soal dugaan pungli tersebut.

Hal itu diungkapkan laki-laki berinisial CH (36 tahun) asal Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Dia menceritakan pengalamannya ketika mencari kerja, salah satunya ke pabrik sepatu tersebut, tetapi malah dimintai uang sekitar Rp 17 juta. CH mengalami ini saat bertanya soal cara diterima di perusahaan itu.

"Saya kontekan dengan dia (teman CH) kemarin (8 Mei 2024) pukul 18.00 WIB. Saya iseng aja tadinya, nanya-nanya buat kerja di sana. Tapi setelah tahu harus bayar nominal segitu gedenya, kan kaget," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Kamis (9/5/2024).

Berdasarkan pengakuan temannya, CH menyebut uang Rp 17 juta harus tersedia karena melalui calo. Sebenarnya, CH sendiri sudah mengetahui soal isu ini yang memang telah menjadi rahasia umum. "Pernah tahu sebelumnya, banyak yang bicara dari mulut ke mulut soal dimintai uang buat masuk (kerja)," ujarnya.

“Contohnya saudara saya pernah ngalamin kalau gak salah Rp 12 juta. Uang sudah masuk, tapi gak ada panggilan sampai sekarang,” tambah CH.

Baca Juga: Saber Pungli Selidiki Dugaan Pungutan Liar Tenaga Kerja di Pabrik Sukabumi

CH miris dengan banyaknya kasus dugaan pungli di perusahaan tersebut. Sebab, warga datang untuk bekerja dan menghasilkan uang, bukan justru mengeluarkan uang, apalagi dengan angka yang cukup besar. Dia pun meminta praktik ini dihentikan karena sangat memberatkan masyarakat, terutama kalangan bawah.

Di sisi lain, CH menyebut Sukabumi setiap tahun melahirkan lulusan sekolah yang siap mencari kerja, namun selalu terkendala pungli saat lowongan pekerjaan itu dibuka. "Ketika ada loker (lowongan pekerjaan) harus disuruh bayar dulu. Ujung-ujungnya pihak orang tua bilang dari pada nganggur gak jelas,” katanya.

CH berharap pemerintah dapat mengmbil tindakan tegas terhadap para pelaku pungli yang dinilai mengganggu dan memberatkan para pencari kerja. "Harapannya jangan ada pungli lagi, kan kasihan yang nyari kerja. Buat pemerintah agar bisa menindak tegas yang pungli itu,” ujar dia.

Sejak demonstrasi bulan lalu, sukabumiupdate.com sudah berusaha meminta keterangan perusahaan. Ketika itu sempat diinformasikan ada pihak perusahaan yang akan memberikan penjelasan soal tuntutan peserta unjuk rasa, termasuk masalah pungli, namun ternyata tidak ada hingga sekarang dan berita ini ditayangkan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa