Tol Bocimi Parungkuda Sukabumi Masih Ditutup Imbas Longsor, Pedagang Warung Terdampak

Selasa 07 Mei 2024, 22:59 WIB
Deretan warung di seberang GT Parungkuda Sukabumi yang terdampak penutupan exit tol Bocimi seksi 2. (Sumber : SU/Ibnu)

Deretan warung di seberang GT Parungkuda Sukabumi yang terdampak penutupan exit tol Bocimi seksi 2. (Sumber : SU/Ibnu)

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah warung yang berjualan di pinggir jalan nasional Sukabumi-Bogor atau tepatnya di seberang Gerbang Tol Parungkuda, Kampung Pangadegan, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, merasakan dampak yang cukup besar akibat longsor yang terjadi pada Rabu, 3 April 2024, lalu.

Tak berselang waktu lama pasca kejadian tersebut, sepi pembeli dan omzet turun drastis menjadi ancaman bagi para pedagang yang bergantung pada aktivitas lalu lintas.

Longsor yang terjadi pada badan jalan Tol Bocimi Seksi 2, tepat di KM 64, telah mengakibatkan sejumlah pedagang yang berjualan di sekitar lokasi tersebut merana.

Baca Juga: Melihat Progres Pembangunan Exit Tol Bocimi Seksi 3 di Cisaat Sukabumi

Pasalnya setelah sempat dibuka secara fungsional untuk arus libur Lebaran, Tol Bocimi seksi 2 pada Senin 15 April 2024 malam kembali ditutup total. Oleh karena itu, aktivitas lalu lintas yang mengalami penurunan signifikan membuat jumlah pembeli yang datang berkurang drastis.

"Akhir pekan yang biasa ramai juga sama aja sepi, biasanya kue dan kerupuk semua baru setiap hari, sekarang banyak kue titipan yang enggak laku, masih banyak sisa, tapi kalau enggak diterima juga kasian," ujar Hartono (72 tahun), salah seorang pedagang di lokasi tersebut, Selasa (7/5/2024).

Tidak hanya jumlah pembeli yang menurun, omzet pun turut merosot tajam. Hartono yang sebelumnya mampu mendapatkan keuntungan yang cukup lumayan dari aktivitas dagang, kini harus merelakan penurunan omzet hingga mencapai puluhan persen.

"Kalau buat usaha jauh drastis, sehari semalam bisa mendapatkan Rp 1,5 juta, sekarang paling Rp 200 ribu, mobil-mobil kan enggak pada berhenti," kata dia.

Ia mengaku bahwa situasi ini sangat mengkhawatirkan terhadap warungnya. Beberapa diantaranya, sambung Hartono, bisa tutup lebih dulu tidak seperti biasanya.

"Bahkan warung-warung sekitar yang biasanya tutup pada larut malam hingga pagi, kini tutup lebih awal karena sepinya pembeli," kata Hartono.

Pedagang lainnya, seperti Meli (33 tahun) membenarkan, bahwa warungnya tidak lagi buka hingga larut malam karena minimnya kunjungan pembeli.

"Biasanya buka sampai pagi malahan, jadi sepi, sekarang paling malam jam 8 aja udah tutup, karena sepi kurangnya pemasukan," kata Meli.

Selain itu, omzet pun mengalami penurunan drastis. Jika sebelumnya Meli bisa meraup omset hingga Rp 400 ribu per hari, kini hanya sekitar Rp 100 ribu.

"Kadang-kadang sepi enggak ada yang jajan sama sekali, kan kalau tol buka, ada penumpang bus yang turun dan jajan di sini, sekarang mah enggak ada," ungkap Meli.

Meli pun berharap agar perbaikan jalan Tol Bocimi seksi 2 pada KM 64 dapat segera diselesaikan. "Agar aktivitas lalu lintas kembali normal dan tentunya para pedagang di sini bisa ramai lagi pembeli," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa