SUKABUMIUPDATE.com - Pembangunan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi seksi 3 Cibadak-Sukabumi Barat terus digenjot. Teranyar, aktivitas kegiatan land clearing atau pembersihan lahan di lokasi yang dijadikan pintu keluar atau exit tol dengan panjang 13,7 kilometer itu sudah mulai dilakukan, meski pembebasan lahan belum rampung 100 persen.
Berdasarkan pantauan langsung sukabumiupdate.com di lokasi tepatnya di pinggir ruas Jalan Raya Sukabumi-Bogor atau seberang simpang tiga jalur lingkar selatan, Desa Cibolang Kaler, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Selasa (7/5/2024), terlihat sebagian wilayah terdampak sudah rata dengan tanah, selain itu dua alat berat sudah berada di lokasi proyek.
Baca Juga: Penampakan Pintu Tol Cisaat di Cibolang Kaler, Realisasi dan Target Tol Bocimi Seksi 3
Ice Wahyudi (38) warga setempat mengatakan aktivitas land clearing untuk proyek pintu tol Bocimi seksi 3 di wilayah Cisaat itu sudah dilakukan sejak Jumat 3 Mei 2024 lalu dengan mendatangkan alat berat back hoe.
“Untuk barang yang datang itu, sejak Jumat (3/5) malam. Itu yang datang alat berat kaya back hoe dua unit, terus dua peti kemas untuk karyawan. Terus batu sama material lainnya untuk gorong-gorong itu mah Minggu (5/5) datengnya,” kata Ice kepada sukabumiupdate.com di lokasi.
Selain itu, berdasarkan informasi yang diterimanya dari mandor proyek, Ice menyebut proyek pembangunan memiliki target pengerjaan selama tiga tahun hingga selesai.
“Itu katanya targetnya tiga tahun harus udah selesai sampai pembangunan, itu saya infonya kata mandor yang kerja di situ,” ungkapnya.
Menurut Ice, aktivitas land clearing atau cut and fill mulai dikerjakan dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. “Lahan yang sekarang dijadikan kegiatan cut and fill untuk rencana pembangunan pintu exit tol Bocimi seksi 3 itu, sebelumnya merupakan lahan pemukiman warga dan lahan kosong atau kebun,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Cibolang Kaler, Asep Fadilah mengatakan aktivitas proyek yang dilakukan di wilayahnya itu baru pembersihan lahan.
"Iya, itu baru mulai pembongkaran masuk Jalan Protokol depan jalur atau samping Universitas Nusaputra sampai belakang SDN Tipar. Itu pun juga baru tahap perataan tanah aja atau cut and fill,“ kata Asep.
Berdasarkan catatannya, Asep menyebut total lahan yang terdampak proyek pembangunan exit Tol Bocimi seksi 3 di wilayahnya itu kurang lebih sekitar 23 hektare.
“Kalau yang baru digarap proyek cut and fill itu paling baru 800 meter persegi dari total keseluruhan,” ucapnya.
Adapun terkait pemukiman warga terdampak pembebasan lahan, pihaknya menyebut ada sekitar 20 bidang tanah yang belum mendapatkan uang ganti rugi (UGR) dari pengembang.
“Ada sekitar 20 bidang lagi dari beberapa pemilik yang belum mendapatkan UGR. Seperti tanah milik pabrik kandang ayam ada 11 bidang, dan sisanya lahan warga yang belum dibayarkan itu,” pungkasnya.