Dua Kasus Beda Cerita, Psikolog Soroti Pembunuhan Berlatar Belakang Sodomi di Sukabumi

Senin 06 Mei 2024, 15:11 WIB
(Foto Ilustrasi) Dua kasus pembunuhan berlatar belakang sodomi terjadi di Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

(Foto Ilustrasi) Dua kasus pembunuhan berlatar belakang sodomi terjadi di Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Dua kasus pembunuhan berlatar belakang sodomi terjadi di Kabupaten Sukabumi dalam waktu yang cukup berdekatan. Peristiwa ini membuat masyarakat khawatir karena terduga pelaku adalah orang yang hadir dari dekat, meski terdapat perbedaan kronologi pada akhir cerita kedua perkara tersebut.

Kadudampit

Kasus pertama terjadi di Kecamatan Kadudampit. Siswa kelas VIII sekolah menengah pertama (SMP) berinisial S (14 tahun) nekat menghabisi nyawa tetangganya yakni MA (7 tahun), bocah laki-laki yang masih duduk di bangku kelas I sekolah dasar (SD). Tidak hanya membunuh, S juga diduga melakukan sodomi terhadap korban.

Tindakan sadis ini terbongkar saat MA ditemukan tewas di kebun pala milik warga pada 17 Maret 2024. Lokasi tersebut tidak jauh dari rumah terduga pelaku dan korban. Setelah diselidiki oleh kepolisian dengan memeriksa 17 saksi, ditemukan fakta, sehari sebelumnya MA menjadi korban sodomi dan pembunuhan.

Pada hari kejadian, sekira pukul 07.00 WIB, korban pergi ke rumah temannya berinisial H untuk menonton televisi, bersama temannya yang lain, termasuk terduga pelaku. Namun sekira pukul 08.30 WIB, korban pamit untuk mengambil buah pala ke kebun. Terduga pelaku lalu mengikutinya dan diduga telah menargetkan MA.

Baca Juga: Kronologi Sadisnya Siswa SMP di Kadudampit Sukabumi Sodomi dan Bunuh Bocah SD

Ketika situasi sepi, polisi menyebut terduga pelaku langsung melorotkan celana korban dari arah belakang. Celana yang dilorotkan itu digunakan terduga pelaku untuk melilit atau mencekik korban. Alhasil, korban berusaha melawan dan berlari dalam keadaan sudah lemas. Ketika situasi inilah terduga pelaku melakukan aksi sodominya.

Setelah aksi sodomi pertama, terduga pelaku meninggalkan korban. Namun tak lama, sekira pukul 11.00 WIB, dia kembali ke lokasi untuk memastikan korban meninggal. Terduga pelaku lalu mencekik korban menggunakan tangan hingga dipastikan tewas. Setelah korban meninggal, terduga pelaku melakukan aksi yang kedua.

Terduga pelaku mengaku pernah menjadi korban tindakan serupa. Tetapi polisi akan mendalaminya dengan memeriksa secara medis kejiwaan S dan lubang anusnya.

Palabuhanratu

Kasus kedua adalah di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu. Ajo Sutarjo alias Ceceu (55 tahun), seorang asisten rumah tangga (pembantu), ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumah majikannya di sebuah perumahan di Desa Citepus. Dia menjadi korban pembunuhan pemuda berinisial A (20 tahun).

Polisi mengatakan terduga pelaku awalnya mendatangi Ceceu untuk mencari kerja. Keduanya telah saling mengenal dan terduga pelaku pernah bekerja di salah satu salon di Banten. Ketika itu, Jumat, 3 Mei 2024, terduga pelaku berangkat dari Banten ke Desa Citepus dengan ongkos Rp 100 ribu yang ditransfer oleh Ceceu.

Jumat sore Ceuceu menjemput terduga pelaku ke Terminal Palabuhanratu lalu mengajaknya makan. Setelah itu Ceuceu membawa korban ke rumahnya (tepatnya rumah majikan). Kedunya menginap di rumah tersebut. Singkatnya, Sabtu, 4 Mei 2024 sekira pukul 03.00 WIB, Ceuceu memaksa sodomi terduga pelaku.

Baca Juga: Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Ceuceu yang sudah dalam kondisi tidak menggunakan pakaian, langsung memeluk terduga pelaku yang sedang tertidur dan mengancamnya dengan pisau. Sebab tidak mau melayani korban dan tak pernah melakukan hal tersebut, terduga pelaku melawan dengan membalikkan pisau sehingga menusuk leher korban.

Duel sempat terjadi karena korban yakni Ceuceu masih melakukan perlawanan. Terduga pelaku diduga kembali menusuk Ceuceu sampai meninggal lalu melarikan diri. Terduga pelaku kabur dengan berjalan kaki dari perumahan tersebut menuju lampu lalu lintas Jalan Siliwangi Palabuhanratu untuk naik bus menuju Bogor.

Terduga pelaku merupakan warga Banten, tetapi memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Bogor. Dia dan korban saling mengenal karena korban pernah atau sering ke salon tempat terduga pelaku sebelumnya bekerja. Sabtu pagi sekira pukul 07.00 WIB, terduga pelaku A ditangkap dalam bus di Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.

Menebak Pikiran

Joko Kristiyanto, konsultan psikologi asal Sukabumi ikut bersuara atas kedua kasus di atas. Terkait kasus pertama di Kecamatan Kadudampit, Joko mengatakan ada banyak motif yang mendorong terduga pelaku melakukan aksinya. Melihat usianya yang baru 14 tahun, Joko menilai terduga pelaku ada dalam kondisi pubertas yang tinggi.

"Kasus sodomi yang berakhir pembunuhan itu banyak motif. Apakah ini kategorinya sudah masuk parafilia, yakni perubahan perilaku menyimpang seksual, atau hanya salah satu bentuk eksistensi mengekspresikan seksual. Dilihat dari usianya, tampaknya ini akumulasi dari apa yang dia (terduga pelaku) lakukan. Bisa jadi pelaku tidak murni parafilia, tapi juga dari tontonan, tayangan, melihat sesuatu, kemudian mengambil langkah yang paling aman. Karena kalau misalkan dengan perempuan, bisa menghasilkan kehamilan (pikiran terduga pelaku)," kata Joko kepada sukabumiupdate.com, Senin (6/5/2024).

Alasan Joko tidak meyakini kasus ini sebagai parafilia murni adalah karena terduga pelaku masih dalam kondisi pubertas dan korbannya adalah anak kecil. Berbeda dengan pedofilia yang seharusnya dilakukan orang dewasa terhadap anak yang pra-pubertas. Joko menduga dalam perkara tersebut terdapat hubungan relasi kuasa karena kemungkinan melawan dari korban sangat kecil.

"Ini bicaranya relasi kuasa, makanya saya tidak terlalu yakin ini parafilia murni. Artinya, usia 14 tahun, laki-laki, sedang top-topnya masa pubertas. Jika dia sering menonton, melihat, mendengar, apakah dari tayangan atau apa pun, bisa menjadi sebuah inspirasi. Atau apakah dia pernah pacaran atau tidak. Itu memengaruhi cara berpikir tindakannya," ujar Joko yang juga pernah menempuh pendidikan psikologi di Universitas Indonesia, Universitas Erasmus Rotterdam Belanda, dan Universitas Auckland Selandia Baru.

"Lalu mengapa sampai dibunuh dan kembali melakukan aktivitas itu, berarti ada satu dorongan yang sudah sangat lama bahwa melakukan aktivitas seksual adalah sesuatu yang sangat puas. Bisa jadi ini aktivitas yang sangat didambakan. Makanya ketika korban sudah meninggal pun masih dilakukan. Berarti ada bentuk ingin mencapai tingkat kepuasan sehingga nafsu seksualnya dilakukan," tambahnya.

Joko mengungkapkan pihak terkait harus benar-benar mempelajari kondisi kejiwaan terduga pelaku untuk mengetahui apa yang ada di pikirannya. "Atau pelaku juga pernah menjadi korban sehingga ada sakit hati dan dendam yang ingin dilakukan tapi tidak tahu dilakukan ke siapa. Bisa juga dia menjadi korban bullying. Artinya potensi-potensi itu bisa terjadi kepada pelaku dan mencari siapa yang bisa (dijadikan objek) untuk melampiaskan kemarahannya. Kembali ini ada soal relasi kuasa," kata dia.

Sementara untuk kasus di Desa Citepus, Joko berpandangan ada dua masalah yang terjadi. Pertama soal seksual yang dialami secara kejiwaan oleh korban yaitu Ceuceu. Kedua adalah masalah tindakan kaget yang dirasakan terduga pelaku A. Joko menduga Ceuceu sudah membayangkan aktivitas seksual dengan imajinasinya yang sangat menyenangkan.

"Makanya korban (Ceuceu) membiayai terduga pelaku datang ke tempatnya untuk memenuhi hasrat seksualnya. Jadi ini berbeda niat dan tujuan," katanya.

Joko menyebutkan Ceuceu juga tidak mengawali rencana sodominya dengan bujuk rayu atau komunikasi, namun melakukannya saat terduga pelaku tertidur pada malam hari. Situasi ini mengindikasikan antara terduga pelaku dan korban tidak memiliki tujuan yang sama atau dengan kata lain terduga pelaku bukan pasangannya.

"Saya lebih cenderung melihat, orang kalau dalam posisi tidur, lalu terbangun mendadak atau dalam bentuk yang membuatnya kaget, reaksinya bisa macam-macam. Bisa marah dan lain-lain. Apalagi korban sudah dalam terbuka bajunya. Terduga pelaku kaget dan melihat korban membawa senjata, dia pasti melakukan tindakan reaktif. Ketika itu yang dia pikirkan adalah menyelamatkan diri. Tapi ini menurut pandangan saya, tentu masih prematur," ujarnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)