SUKABUMIUPDATE.com - Rumah semi permanen yang dihuni seorang lansia bernama Maemunah (74 tahun), warga Kampung Cibarehong RT 13 /13 Kelurahan Surade, Kabupaten Sukabumi, alami rusak berat terdampak gempa M6,2 di laut Garut Selatan Sabtu 27 April 2024 lalu.
Rumah semi permanen berukuran 6 meter x4 meter persegi yang ditempati Maemunah berdua dengan cucunya itu kini mulai dipugar untuk diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat setempat.
Lurah Surade Handri Sukarta mengatakan bahwa sehari pasca kejadian, pihaknya langsung menggelar rapat untuk merealisasikan rencana 'bedah rumah' warganya ini.
"Tentunya melalui beberapa tahapan mulai perencanaan, penggalangan dana, pemugaran, dan pembangunan kembali bangunan rumah. Sampai saat ini dalam tahapan penggalangan dana atau bahan dan pemugaran, ditargetkan dana terkumpul sampai hari Rabu yang akan datang, lalu akan diserahkan ke korban serta hari Kamisnya dimulai pembangunan," kata Handri kepada sukabumiupdate.com, Minggu (5/5/2024).
Baca Juga: Dihuni Nenek dan Cucu, Rutilahu di Surade Sukabumi Nyaris Roboh Akibat Gempa Garut
Handri menuturkan, pembangun rumah Maemunah ini dengan swadaya masyarakat atau gotong royong. Adapunn rumah yang akan dibangun jenisnya permanen dengan ukuran yang sama.
"Cuma pemilik ada permohonan denah ruangan ingin ada sekat sekat ruangan tambahan buat ruang kamar. Saat ini bu Maemunah dan cucunya sementara tinggal dirumah anak laki-lakinya" imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, guncangan gempa M6,2 di laut Garut terasa kuat di sejumlah wilayah Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024) malam, merusak salah satu rumah di Kampung Cibarehong RT 13/13 Kelurahan/Kecamatan Surade.
Rumah berukuran 6x4 meter persegi yang alami kerusakan parah akibat gempa tersebut merupakan tempat tinggal warga lansia bernama Maemunah (74 tahun) dan cucunya.
"Kondisi rumah milik bu Maemunah, mengalami kerusakan parah pada bagian atap. Palang kayu atap patah, genting sebagian hancur berjatuhan, dinding tembok dapur pada retak dan kondisi rumah miring," kata Ketua RT setempat, UJ Sukama kepada sukabumiupdate.com, Minggu (28/4/2024).
Menurut Sukama, rumah semi permanen tersebut berbilik bambu dan kayu, sedangkan bagian dapurnya tembok. Ia menyebut kondisinya memang sudah lapuk dimakan usia sehingga termasuk Rutilahu (Rumah tidak layak huni).
"Usianya mungkin sudah 20 tahun dan beberapa kali diperbaiki sewaktu ada suaminya. Saat ini ditempati bersama satu orang cucunya perempuan kelas 5 SD dari anak perempuannya yang sudah meninggal dunia saat melahirkan,” ujar dia.
“Bu Maemunah memiliki tiga orang anak, pertama laki laki, kedua perempuan meninggal dunia, dan ketiga laki laki, semuanya sudah berkeluarga," sambungnya.
Pada saat kejadian, lanjut pak RT, Maemunah dan cucunya berhasil menyelamatkan diri keluar rumah dengan kondisi panik usai merasakan getaran ditambah dengan suara genting berjatuhan.
“Keduanya akini masih trauma. Bu Maemunah dan cucunya sekarang sudah diarahkan untuk mengungsi sementara keanak laki lakinya. Pak Lurah Surade, P2BK Surade, Koramil Surade, Pol PP Surade, sudah mengecek kelokasi," tandasnya.