SUKABUMIUPDATE.com - Jembatan gantung Cibodas yang puluhan tahun menjadi akses penghubung dua kecamatan di Desa Banjarsari Kecamatan Cidadap Kabupaten Sukabumi tak kunjung tersentuh oleh pemerintah daerah setempat.
Hingga kini, jembatan yang memiliki panjang sekitar 20 meter dan lebar 1,5 meter itu kondisinya masih memprihatinkan. Badan jembatan yang terdiri dari papan kayu sudah lapuk serta tak sedikit kawat seling jembatan putus. Keadaan ini membuat was-was warga, apalagi saat melintasi jembatan dalam kondisi sungai meluap.
"Jembatan itu sudah berusia 40 tahun. Hingga saat ini belum ada perbaikan juga," ujar Kepala Desa Banjarsari, Tajudin kepada sukabumiupdate.com, Minggu (5/5/2024).
Tajudin mengatakan, jembatan yang hanya bisa dilalui pejalan kaki dan motor ini begitu penting karena menghubungkan antara Kampung Cimahi Desa Banjarsari Kecamatan Cidadap dengan Kampung Sindangkerta Desa Curugkembar Kecamatan Curugkembar.
"Jembatan ini akses penghubung, akses pertanian, serta pendidikan. Banyak anak-anak sekolah dari Desa Banjarsari yang sekolahnya ke Curugkembar dan Sagaranten. Sangat menghawatirkan, kayunya lapuk, kawat sling beberapa diantaranya sudah putus, serta besi-besi berkarat," ungkapnya.
Baca Juga: Duel Maut Satu Lawan Satu, Pelajar SMP di Cikembar Sukabumi Tewas Dibacok Celurit
Menurut Tajudin, selama ini perbaikan jembatan gantung yang melintang di atas sungai Cibodas tersebut mengandalkan swadaya pemdes dengan masyarakat.
"Sudah tidak terhitung kami bersama warga melakukan perbaikan. Jembatan itu menghubungkan jalan kabupaten ruas Cikadu-Ciawi, jadi kewenangannya adalah Pemda Kabupaten Sukabumi, dalam hal ini Dinas PU," tuturnya.
"Sudah banyak insiden yang terjadi saat warga melintas, mulai dari pedagang seblak, penjual cue, penjual krupuk, bahkan anak sekolah, yang terperosok, dan nyaris jatuh ke sungai. Sudah beberapa kali kami dan warga memperbaikinya, namun tidak tahan lama," tambahnya.
Tajudin menuturkan, sekitar tahun 2021-2022 silam, pihaknya mendapatkan informasi bahwa jembatan Cibodas ini akan dibangun dengan anggaran sebesar Rp12 Miliar dari bantuan anggaran Provinsi Jawa Barat melalui Dinas PU Kabupaten Sukabumi, akan tetapi dengan alasan adanya Covid 19 sehingga tidak terlaksana. Dan sampai saat ini, lanjut dia, pihaknya belum mendapatkan informasi lagi mengenai hal itu.
"Adapun upaya kami selama menjabat kepala desa, sudah dua kali membuat proposal ke Provinsi Jawa Barat, begitupun ke Dinas PU Kabupaten Sukabumi, melalui UPTD PU Sagaranten, bahkan menurut UPTD, tiap tahun diusulkan. Bahkan selama ini, terutama menjelang Pilkada, sering ada yang datang ke lokasi mengukur dan memfoto. Hanya sebatas itu saja, namun tidak pernah ada realisasi," tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPTD PU Wilayah Sagaranten Dedi Junaedi melalui Kabag TU, Ami Amalia, membenarkan jembatan tersebut berada di jalan kabupaten, ruas Cikadu - Ciawi. Menurut dia, perbaikan jembatan setiap tahunnya selalu diusulkan oleh PU, namun terkendala anggaran.
"Tiap tahun UPTD Sagaranten selalu mengusulkan untuk penanganan perbaikan," tuturnya.