SUKABUMIUPDATE.com - Lima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Ketua DPC PKB Kabupaten Sukabumi, Hasim Adnan mengaku sebelum berkoalisi dengan empat partai, sempat terjalin komunikasi dengan DPC Partai Gerindra, namun tak berlanjut. Hasim pun menghormati mekanisme internal partai masing-masing.
“Sebelumnya kami sudah berkomunikasi dengan Gerindra, tapi Gerindra memilih (berkoalisi) dengan misalkan ‘lanjutkan kebaikan’ (koalisi Golkar, Gerindra dan PPP). Padahal saat diskusi visinya sama dengan kita. ini yang kemudian saya juga tidak tahu faktor apa, tapi ya kita hormati masing-masing punya mekanisme internal,” kata Hasim kepada sukabumiupdate.com usai acara deklarasi koalisi 5 partai.
Hasim mengungkapan, visi bersama yang diusung dalam koalisi lima partai itu yakni untuk melakukan perubahan mulai dari infrastruktur hingga Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) di Kabupaten Sukabumi yang dianggap stagnan.
“Ini kan harus dirancang betul tidak hanya sekedar asal-asalan. Karena melihat bagaimanapun kondisi sekarang (di Kabupaten Sukabumi) ya agak susah kita berharap ada perbaikan yang signifikan kedepannya,” kata Hasim.
Baca Juga: Usia 20 Tahun, Ini Tampang Pelaku Pembunuhan Pria di Citepus Sukabumi
Baca Juga: 5 Partai Resmi Berkoalisi di Pilkada Sukabumi 2024: Optimis Rebut Kursi Bupati
Sebagai bagian dari stakeholder, menurutnya pembangunan di Kabupaten Sukabumi (saat ini) terlalu tergantung pada dana transfer daerah, sehingga potensi sumberdaya yang ada tidak dapat termaksimalkan.
“Kami sebagai partai politik yang juga punya kepentingan, mengagregasi kepentingan rakyat yang muncul belakangan ini soal infrastruktur, kesehatan, darurat fiskal terlalu ketergantungan kepada keuangan daerah terhadap dana transfer itu yang menjadi salah satu konsen kita. Padahal kita itu punya potensi sumberdaya yang luar biasa,” ucapnya.
“Jangan sampai potensi sumberdaya ini dikeruk oleh orang yang hanya istilahnya ngadon mengeruk keuntungan, dan tidak didistribusikan manfaatnya untuk kabupaten sukabumi,” sambungnya.
Oleh sebab itu, menurutnya Kabupaten Sukabumi perlu perubahan dengan mengusung inovasi baru dalam hal pembangunan daerah.
“Kalau bicara soal kandidasi kita ingin ada figur alternatif yang bisa menjawab kejumudan dan stagnasi pembangunan di Kabupaten Sukabumi, sebenarnya itu yang menjadi salah satu misi utama kami,” tutur dia.
“Bahwa kedepan Kabupaten Sukabumi harus dipimpin orang yang mau melakukan inovasi dan melabrak kejumudan sehingga tingkat IPMnya akan naik level,” pungkasnya.