SUKABUMIUPDATE.com - Mobil angkutan kota (angkot) jurusan Cibadak-Nagrak secara tiba-tiba alami kebakaran hingga hangus di Jalan raya Sinagar, Kampung Sinagar RT 1/2, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jumat (3/5/2024).
Saat peristiwa itu terjadi, mobil angkot berwarna dominan ungu tersebut dilaporkan tengah membawa penumpang.
Warga yang ada di sekitaran lokasi kejadian pun sempat panik melihat api yang membakar mobil angkot tersebut, karena kondisi api dengan begitu cepat membesar membakar badan mobil.
Dalam rekaman sejumlah video yang beredar, warga kemudian berduyun-duyun mencoba memadamkan api dengan APAR (alat pemadam api ringan) hingga beberapa ember berisi air.
Baca Juga: Disperkim Segera Bangun Tugu Nol Kilometer Kabupaten Sukabumi, Lokasi Mulai Dirapihkan
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak, Miky mengatakan, insiden kebakaran ini terjadi sekitar pukul 11.15 WIB. Saat itu angkot tengah melaju ke arah Cibadak, tiba-tiba muncul api dari ruang mesin dan merembet ke seluruh badan kendaraan.
“Ada percikan api di bawah kolong depan, kemungkinan sebelah kiri karena (lokasinya) pas mesin. Tidak ada ledakan, api membesar secara bertahap," kata Miky dalam keterangannya kepada sukabumiupdate.com.
Menurut Miky, api diduga bersumber dari selang bensin yang baru diganti alami kebocoran.
"Tadi keterangan sopir, udah beres diganti selang dari injektor, karena selang sebelumnya retak-retak. Jadi itu (selang) udah diganti baru, pas jalan meluncur terjadi kebakaran," ujarnya.
“Dugaan sementara disebabkan kelalaian dari pemasangan selang. Keterangan sopir, Injektor kalau enggak benar masang suka muncrat (bocor) karena tekanan injektor itu kencang," tambahnya.
Miky memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Saat itu penumpang dan sopir langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.
"Tapi enggak tahu berapa penumpang, adapun yang kebakar hampir keseluruhan, kecuali bawah yaitu sasis (kerangka mobil) dan ban. Posisinya kan naik merembet kabel, mobilnya ada variasi sound system segala," tutur Miky.
Adapun upaya pemadaman, lanjut Miky, pihaknya bersama pemerintah Desa Nagrak Utara menggunakan APAR. Namun, saat itu berhubung api belum juga padam, pada akhirnya dibantu APAR Puskesmas.
"Kurang lebih habis 5 APAR kisaran kapasitas 3 kilogram. Warga juga berjibaku ambil selang, dibantu menggunakan air dari pemukiman warga," ujar Dia.
Hingga akhirnya api yang melumat Angkot benar-benar bisa padam usai petugas pemadam kebakaran dari Pos V Cibadak tiba di lokasi.
“Jumlah kerugian materil akibat angkot terbakar ini ditafsir mencapai Rp 100 juta. Pemadaman tadi membutuhkan waktu sekitar 15 menitan,” tandasnya.