Ada Tanda Kekerasan! Tim Forensik Ungkap Hasil Ekshumasi Jasad Bocah Kadudampit Sukabumi

Rabu 01 Mei 2024, 16:54 WIB
Forensik Biddokkes Polda Jawa Barat (Jabar) ekshumasi makam bocah di cipetir yang ditemukan tewas di kebun (Sumber : 17 Maret 2024)

Forensik Biddokkes Polda Jawa Barat (Jabar) ekshumasi makam bocah di cipetir yang ditemukan tewas di kebun (Sumber : 17 Maret 2024)

SUKABUMIUPDATE.com - Penyebab kematian bocah laki-laki berinisial MA (7 tahun) warga Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi yang ditemukan tewas secara misterius di kebun milik warga beberapa waktu lalu akhirnya diungkap oleh tim forensik.

Tim Dokter Forensik dari Biddokes Polda Jabar dr Nurul Aida Fathya mengatakan, bahwa pada ekshumasi yang dilakukan pada Senin 25 Maret 2024 lalu, kondisi jasad korban sudah mengalami pembusukan. Hal itu karena jasad korban sudah dimakamkan sekitar satu pekan dari waktu kejadian korban ditemukan.

Meski begitu, Aida mengungkapkan bahwa hasil ekshumasi yang dilakukan tim forensik, kematian korban diduga karena terdapat luka kekerasan pada bagian leher.

“Penyebab kematian adalah yang di leher itu yang cukup untuk menimbulkan kematian dalam hal ini kalau ada kekerasan di leher tentunya bisa menghalangi jalan napas,” ujar Aida kepada sukabumiupdate.com di Ruang Inslatasi Jenazah RSUD R Syamsudin SH, Rabu (1/5/2024).

Saat melakukan autopsi, lanjut Aida, tim forensik juga menemukan luka pada bagian lubang pelepas atau lubang anus. Hal ini, dapat diketahui berdasarkan pemeriksaan laboratorium dan hasil sampelnya yang dicurigai, ternyata terdapat tanda kekerasan di daerah leher dan juga di daerah lubang pelepas.

“Jadi, kalau untuk secara kasat mata itu, luka bagian lubang pelepas ini, hanya tampak pengelupasan kulit arinya aja, kaya luka lecet, tapi karena kondisinya sudah busuk jadi tidak terlalu jelas, kalau orang hidup ada darahnya segala macem,” jelasnya.

Baca Juga: Leher Terbelit Celana. Polisi Bongkar Makam Bocah Tewas di Cipetir Kadudampit Sukabumi

Lebih lanjut Aida mengungkapkan bahwa tanda kekerasan yang terdapat pada bagian leher korban diduga disebabkan oleh benda tumpul. “Kalau yang di leher itu yang pasti kekerasan tumpul karena di bagian kulitnya itu tidak ada apa-apa,” kata dia.

“Tapi pada saat kami periksa di bagian otot dalam dari lehernya itu, ada yang dicurigai, jadi waktu itu saya ambil sampelnya di bagian ototnya ternyata memang itu benar perlukaan. Jadi kalau di luar gak kelihatan,“ tandasnya.

Sementara itu hingga berita ini tayang, pihak kepolisian belum memberikan pernyataan perihal hasil ekshumasi ini.

Sebelumnya diberitakan, MA bocah 7 tahun asal Kampung Cijarian Kaler, RT 26/RW 08, Desa Cipetir Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi itu, dikabarkan hilang hingga ditemukan tewas secara misterius di terasering kebun milik warga setempat, pada Sabtu 16 Maret 2024 lalu.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Bagus Panuntun mengatakan kematian bocah tersebut telah menuai kecurigaan sejumlah pihak terutama ayah korban. Sehingga untuk kepentingan penyelidikan, jasad MA digali kembali atau diekshumasi oleh Tim Dokter Forensik dari Biddokes Polda Jabar pada Senin 25 Maret 2024.

“Ekshumasi itu, sebenarnya pihak keluarga, terlebih lagi orang tua dari bapaknya yang cerai dengan istrinya meminta untuk dilakukan ekshumasi,” kata Bagus saat itu.

Bagus menuturkan, pada saat penemuan mayat korban, saat itu mulai dari paman, nenek dan ibu korban menolak dilakukan autopsi. Namun warga setempat bersama ayah korban merasa curiga, adanya kematian yang dinilai tidak wajar, sehingga ayah korban didampingi sejumlah warga mendatangi Polsek Kadudampit dan meminta kepada Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, untuk dilakukan ekshumasi.

“Iya, jadi untuk meredam pertanyaan kecurigaan dari dugaan pembunuhan atau betul-betul meninggal karena penyakit, sehingga dibuatlah laporan dugaan pembunuhan Pasal 338,” ujarnya.

Adapun sejumlah dugaan kejanggalan yang dilaporkan, lanjut Bagus, yang pertama saat penemuan jasad korban saat itu kondisinya tengah hujan dengan durasi yang lama namun kondisi baju korban hanya lembab saja.

“Lalu kedua adanya celana terlilit dileher, ketiganya kenapa korban itu ditemukan di kebun dan dicari dulu, padahal korban kesehariannya di rumah. Jadi, ada kejanggalan diluar kebiasaan korban yang dicurigai oleh bapak korban,” tuturnya.

Atas laporan ayah korban pada Rabu 20 Maret 2024, Polisi kemudian melakukan penyelidikan hingga saat ini sementara ada lima saksi yang dimintai keterangan termasuk ayah korban.

“Kita sudah memeriksa yang pertama dari bapaknya, dua dari orang yang menemukan dan memandikan, orang yang memakamkan, orang yang pertama kali mendengar adanya korban ditemukan di kebun,” ungkap dia.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)
Sehat22 Februari 2025, 19:30 WIB

Mengenal Maskne: Ketahui Penyebab dan 7 Masalah Kulit Akibat Penggunaan Masker

Maskne adalah masalah kulit yang umum terjadi akibat penggunaan masker secara terus-menerus.
Ilustrasi berbagai permasalahan kulit akibat penggunaan masker wajah (Sumber: Freepik/@freepik)
Sehat22 Februari 2025, 19:10 WIB

Mengenal Maskne: Siapa yang Lebih Berisiko dan 5 Cara Efektif Mengatasinya

Maskne adalah tantangan kulit yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan perawatan yang tepat, masalah ini dapat dikelola.
Ilustrasi cara efektif mengatasi maskne (Sumber: Freepik/@rawpixel.com)
Film22 Februari 2025, 19:00 WIB

Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025

Platform Disney+ Hotstar telah resmi mengumumkan daftar drama korea terbaru yang bakal tayang selama tahun 2025. Bahkan, beberapa di antaranya akan segera tayang.
Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025 (Sumber : Instagram/@disneypluskr)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:52 WIB

Momen Langka Keakraban Dua Kepala Daerah Sukabumi Disorot Aktivis, Beri Catatan Soal Kolaborasi

Ayep Zaki mengaku ia bersama Asep Japar hanya melangsungkan obrolan ringan.
Bupati Sukabumi Asep Japar dan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. | Foto: Istimewa
Sehat22 Februari 2025, 18:50 WIB

6 Tips Mudah Perawatan Kulit untuk Menghindari Maskne

Maskne mungkin menjadi tantangan baru dalam perawatan kulit, tetapi dengan kebiasaan yang benar, Anda bisa mencegahnya. Pilih masker yang nyaman, jaga kebersihan masker, dan berikan waktu bagi kulit untuk beristirahat.
Ilustrasi tips mudah merawat kulit untuk menghindari maskne (Sumber: Freepik/@diana.grytsky)