SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan MAN 2 Sukabumi, Yuwandi Saldi, memberikan klarifikasi terkait salah satu siswa yang terlibat dalam aksi tawuran di Jalan Patuguran, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Ia menyebut siswa tersebut telah dikeluarkan atau menyatakan pengunduran diri dari sekolah.
"Saya waka kesiswaan MAN 2 Sukabumi mau memberikan klarifikasi terkait adanya pemberitan yang beredar di media online bahwa ada pernyataan dari kepala SMK Al-Fajar bahwa siswa tersebut adalah siswa MAN," ujar Yuwandi kepada sukabumiupdate.com, Selasa (30/4/2024).
Menurut Yuwandi, siswa yang bersangkutan sudah dinyatakan mengundurkan diri sebagai siswa MAN 2 Sukabumi terhitung sejak bulan Februari 2024 dengan bukti terlampir.
Baca Juga: Peluru Masih Aktif, Polisi Ungkap Jenis Senjata Api yang Ditemukan Warga Cisaat Sukabumi
"Jadi kami atas nama pimpinan madrasah dengan ini menyatakan bahwa siswa tersebut sudah tidak lagi tercatat sebagai siswa MAN," jelasnya.
Kata Yuwandi, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan keluarganya dan mempertanyakan terkait kelanjutan sekolahnya. Karena siswa tersebut saat dikeluarkan masih kelas 10. "Orang tuanya menyatakan bahwa anaknya tersebut belum jelas mau dilanjutkan ke sekolah mana setelah keluar dari MAN 2 Sukabumi,"
"Kami berharap agar semua pihak tidak lagi membawa nama institusi sekolah dalam kasus tersebut.," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan tawuran antara kelompok pelajar diduga berlokasi di Jalan Patuguran, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Dalam video berdurasi 58 detik itu terlihat sejumlah pelajar membawa senjata tajam yang melakukan baku hantam dengan kelompok pelajar lain.
Satu pelajar yang mengenakan jaket berwarna kuning dan celana olahraga bertuliskan salah satu SMK di Palabuhanratu, sedangkan lawannya mengenakan jaket warna hitam.
Tidak hanya video tawuran yang viral, akan tetapi juga tersebar foto pelajar yang memakai jaket warna kuning dan celana olahraga itu terkapar dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Lowongan Kerja Lulusan D3 Jawa Barat, Usia Maksimal 25 Tahun
Namun, ketika dikonfirmasi terpisah, Kepala Sekolah SMK Al-Fajar, Endang Subenowati tidak mengakui bahwa pelajar (berjaket kuning) tersebut berasal dari sekolahnya.
"Jadi itu bukan siswa kami, tapi dia menggunakan atribut Al-Fajar. Jadi itu mencemarkan nama baik, itu siswa MAN, tujuannya mau pindah ke Al-Fajar, cuma di Al-Fajar tidak menerima dan belum ke Al-Fajar, kayaknya di MAN-nya itu kasus, itu dia enggak tahu pakai atribut temennya atau gimana," jelasnya.