SUKABUMIUPDATE.com - Penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang berada di pinggir jalan Pangsor Lio, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi selain timbulkan bau tak sedap juga membahayakan bagi para pengguna jalan.
Pantauan sukabumiupdate.com di lapangan, Minggu (28/4/2024), aroma menyengat dari tumpukan sampah tersebut sangat mengganggu, bahkan tidak sedikit sampah tersebut meluber ke area jalan, tidak hanya itu, terdapat banyak lalat di sekitarnya.
Salah satu warga sekitar, Rezal Septiansyah (33 tahun), menyatakan tumpukan sampah tersebut tidak kunjung diangkut selama tiga hari terakhir ini.
Menurut Rezal, sampah tersebut berserakan ke jalan akibat tergerus oleh air hujan. Kondisi itu tak jarang menyebabkan pengendara yang melintas terganggu, bahkan sering terdapat pengendara roda dua terjatuh karenanya.
"Sampah menumpuk ini sudah 3 hari, dan biasanya ada eksekusi (diangkut) oleh pemerintah (DLH) tapi sekarang mah belum, sangat bahaya kalau hujan sampah kejalan, bahakan sering ada yang kecelakaan, licin mungkin disebabkan sampah," kata Rezal pada sukabumiupdate.com di lokasi, Minggu (28/4/2024).
"Yang saya khawatirkan sekitar sini kan banyak bayi ada 4 dan banyak anak kecil, jadi khawatir. Jangankan bayi, kalau saya yang dewasa menghirup aroma sampah udah sesak," sambungnya.
Tak hanya itu, Rezal menyebut kondisi tumpukan sampah di sekitaran area TPS tersebut juga sangat mengganggu usaha kuliner warga setempat.
"Apa lagi ada usaha di sini ada makanan, kuliner bagaimana mereka menjual makanan sedangkan disini aroma sampah sangat menyengat. Pangsor itu dulu enggak seperti ini, kenapa sekarang seperti ini, jadi harus kita pikirkan bersama jangan sampai pangsor itu jadi kampung sampah," ungkapnya.
Ia juga mengkritisi pengangkutan sampah yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi yang menurutnya kurang maksimal.
"Pengangkutannya kurang maksimal di angkut tiga hari sekali itu pun tidak semuanya clear, pasti ada yang di sisain, misal gundukan sampah di sebelah ini, yang di sana tidak di angkut, saya rasa mungkin harus satu hari dua kali, jadi tidak terdapat penumpukan sampah," bebernya.
"Mungkin yang saya tau, kemungkinan kurangnya tempat sampah atau TPS jadi yang ada di wilayah Palabuanratu kesini, kurangnya fasilitas seperti mobilisasi dari dinas kebersihan," sambungnya.
Rezal berharap kepada pemerintah Kabupaten Sukabumi, agar memperbanyak kendaraan pengangkut sampah, sehingga sampah tidak menumpuk. "Saya mohon bantuannya untuk kedepannya bagaimana tindakan terhadap sampah yang ada di palabuhanratu jangan sampai warga yang lain buang sampah kesini (Pangsor Lio)," tandasnya.