SUKABUMIUPDATE.com - Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah. Berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat 18 KK meliputi 15 KK di RT 01/01, 2 KK di RT 3/2, dan 1 KK di RT 5/4 yang terkena dampak banjir.
Kepala Desa Pasirdoton, Baesuni menyampaikan bahwa sesuai laporan sementara dari P2BK, relawan gabungan, dan BPD sebagian besar terdampak di RT 1/1.
"Kejadian ini bukan yang pertama kalinya, sebelumnya, sekitar 10 tahun yang lalu, pernah terjadi, namun tidak seburuk kejadian kemarin," ujar Baesuni kepada sukabumiupdate.com, Jumat (26/4/2024).
Menurut Baesuni, kejadian kemarin sangat luar biasa, terjadi hujan dan petir dalam waktu yang cukup lama. Pada masa lalu, saluran air cenderung terbuka di sekitar sana, namun kini tertutup.
"Saluran tersebut dianggap sebagai jalur pembuangan limbah air dari Cipetir, Cipanas, Cihuni, dan Leuwi orok, sehingga terdapat 4 sumber air di lokasi tersebut," jelasnya.
"Gorong-gorong yang ada di sana terlalu kecil, itu bukan sungai, namun saluran yang bermuara di Papisangan dan mengalir ke kampung kita," tambahnya.
Baca Juga: 140 Negara Secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara, Terbaru Jamaika
Baca Juga: Tarik Perhatian Mereka, Terapkan 8 Tips Berikut Untuk Mengajak Anak Bekerja Sama
Baesuni menyatakan telah berkoordinasi dengan Forkopimcam Cidahu dan Dinas PU Kabupaten Sukabumi untuk mengkaji penyebab banjir. Dugaan sementara menunjukkan kemungkinan karena gorong-gorong yang kecil atau saluran yang banyak ditutup, namun hal ini masih perlu diverifikasi.
"Selain itu, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian karena di lokasi tersebut terdapat saluran yang merupakan kewenangan mereka. Dinas PU hanya memiliki 3 saluran di Cidahu, Tangkil, dan Jayabakti, sedangkan saluran di Cidahu bukan hanya puluhan, tetapi ratusan, sehingga sisanya pertanian," paparnya.
Baesuni menjelaskan bahwa telah dilakukan upaya penyedotan air menggunakan pompa dari rumah-rumah hingga sekitar pukul 02.00 WIB. Meskipun air sudah surut, namun tetap dilakukan penyedotan dari dalam rumah.
"Adapun kerugian materil terutama pada peralatan elektronik, sementara kerugian lainnya masih dalam proses identifikasi," pungkasnya.