SUKABUMIUPDATE.com - Aksi demonstrasi dilakukan ratusan warga yang tergabung dalam Gerakan Bojongraharja Memanggil (GBM) buntut dugaan pungli hingga menyeret sejumlah petinggi perusahaan.
Tokoh masyarakat Cikembar, sekaligus Anggota Terpilih DPRD Kabupaten Sukabumi Dapil III, Ferry Supriyadi mengatakan demonstrasi dilakukan atas adanya kekecewaan warga terhadap sistem rekrutmen pekerja.
“Kan sebetulnya di aturan sudah jelas yah di Perda Provinsi Jawa Barat (Jabar) tentang penempatan tenaga kerja itu bahwa penempatan tenaga kerja di perusahaan itu wajib memprioritaskan warga sekitar,” ujar Ferry kepada sukabumiupdatr.com pada Kamis (25/4/2024).
Menurutnya, berdasarkan aturan tersebut seharusnya perusahaan dapat terlebih dahulu mengakomodir warga sekitar sebelum mengakomodir warga lainnya.
“Jadi ketika perusahaan berada di wilayah Desa Bojongraharja akan tetapi warga masyarakat sekitar tidak mendapatkan haknya untuk bekerja dalam arti tidak diakomodir,“ kata dia.
Selain itu, Ferry juga menyebut sangat miris dengan adanya praktek pungli yang diduga dilakukan para petinggi perusahaan terhadap para pencari kerja di samping masih banyaknya warga sekitar yang belum bekerja.
“Ini sangat miris, di satu sisi warga sekitar yang terdampak banyak yang tidak bekerja sedangkan di sisi lain proses isu perekrutan dengan cara seperti itu (pungli) merebak dan juga diduga oknumnya yakni representasi dari Pihak Manajemen itu sendiri,” ucapnya.
Baca Juga: Bahas Pungli hingga Rp 17 Juta, Ratusan Warga Demo Pabrik di Cikembar Sukabumi
Terlebih, dia mengaku mendapatkan informasi adanya dugaan praktik ilegal tersebut dari Saber Pungli Polres Sukabumi, dan hingga kini sedang menjalani proses pemeriksaan.
“Untuk pungli sendiri saya melihat dan mendengar isu dari saber pungli (Polres Sukabumi), di sana mungkin yang saya tahu sedang ada pemanggilan beberapa oknum yang diduga representasi dari manajemen PT GSI itu sendiri,” pungkas dia.