SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana mengapresiasi sekaligus merasa terharu dengan kegigihan Murtaqil Apham (12) dan adiknya Muhdanil Asrol (9), yang punya inisiatif membantu ekonomi kedua orang tuanya.
"Sangat mengapresiasi dan merasa terharu dengan kreativitas kedua anak itu. Ya, disaat ada sebagian anak yang gandrung dengan Handphone. Mereka memilih membatu kedua orang tuanya," kata Andri kepada sukabumiupdate.com, Selasa (23/4/2024).
Akan tetapi, lanjut Andri, aktivitas itu harus tetap ada kontrol dari orangtua dan pihak sekolah. Mereka merupakan usia dimana menikmati masa kanak kanaknya, yakni belajar dan bermain.
"Mungkin karena keadaanlah yang membuat mereka harus berjuang meluangkan waktu, keliling berjualan, anak anak tetap diberi porsi waktu yang cukup untuk belajar, dan bermain atau sosialisasi dengan teman temannya. Saya pribadi teringat masa kecil, hampir sama seusianya, berjualan keliling," tuturnya.
"Ini semua harus menjadi perhatian kita bersama. Dan insya Alloh, kami akan komunikasi dengan Baznas Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: Bahas Persepsi Indikator Korupsi dengan KPK, Wabup Sukabumi: Kejar MCP 2024
Sebelumnya diberitakan, Murtaqil Apham (12 tahun) dan adiknya Muhdanil Asrol (9 tahun), siswa kelas 6 dan Kelas 2 SDN 2 Cipeundeuy, warga Kampung Cicariu RT 08 RW 03 Desa Cipeundeuy Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi itu tak gengsi untuk membantu keluarga, mereka setiap hari berkeliling berjualan makanan gorengan.
Dari informasi yang dihimpun, anak pertama dan keduua dari tiga bersaudara dari pasangan Abuy Burhanudin (45 tahun) dengan Novah (32 tahun) sudah hampir 6 tahun berjualan gorengan keliling untuk membantu ekonomi orang tuanya.
Setiap pagi, mereka memanfaatkan waktu berjualan bala-bala, odading dan donat, sebelum berangkat ke sekolah, seusai jualan kemudian berangkat ke sekolah.
Mereka berangkat sekitar pukul 06-00 WIB, kemudian keliling berjualan hingga pukul 07.15 WIB setiap hari. Kadang sepulang sekolah mereka mengambil lagi hasil olahan ibunya untuk dijual keliling hingga sore hari.
Kepada sukabumiupdate.com, Apham menuturkan harga gorengan per biji, dijual dengan harga Rp 1.000, kalau dagangan laku semua, bisa mendapatkan uang sebesar Rp 100 ribu, hingga Rp 120 ribu dalam satu sekali keliling. Namun jika sepi biasanya ia hanya membawa pulang uang sebesar Rp70 ribu atau kadang kurang dari itu. Semua hasil jualannya itu diserahkan pada ibunya. Ia ingin membantu orang tua yang memang kesulitan ekonomi.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi Terus Dorong Perusahaan Tingkatkan Kualitas Pelayanan
“Uangnya saya kasih ke ibu semua. Untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk dibelanjakan kembali bahan-bahan makanan. Saya hanya mengambil Rp5.000 - Rp7.000, untuk menabung dan untuk jajan di sekolah,” kata Apham yang biasa dipangging Abang itu. Senin (22/4/2024).
Salah satu guru SDN 2 Cipeundeuy, Iman Suhud, mengetahui Apham senang berjualan. Dia sangat terharu hingga meneteskan air mata sambil mengelus-ngelus kepala Apham, dan mengapresiasi apa yang telah dilakukan Apham murid sekolahnya itu berjuang untuk membantu orang tua.
"Ada semangat dan kerja keras yang diajarkan dari sosok Apham dalam membantu kedua orang tua. Menjadi referensi yang diberikan oleh seorang Apham untuk bisa memberi kontribusi pada keluarga. Meskipun anak-anak ini belum boleh bekerja dan harus fokus belajar, namun kegigihan Apham ini patut untuk kita apresiasi bersama,” kata Iman Guru SDN 2 Cipeundeuy.
Ia berpesan pada Apham, meski rajin membantu orang tua, namun ia tak boleh lengah untuk tetap semangat belajar. Iman meminta Apham untuk membagi waktunya kapan belajar dan kapan membantu orang tua. Karena diusia Apham saat ini, tetap nomor satu yang menjadi prioritas adalah pendidikan." Imbuhnya.
Menurut Iman, sang ayah dari kedua itu merupakan seorang guru mengaji, dan tokoh agama dikampung setempat. Ia pun berharap ada pihak yang memberi dukungan kepada keluarga tersebut agar bisa meningkatkan keadaan ekonominya.