SUKABUMIUPDATE.com - Dua orang pria dilaporkan tewas usai tesambar petir saat berteduh di sebuah warung di Jl. Primer Kp. Cimenteng Rt 003/005 Desa Sukamulya Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, Minggu (21/4/2024).
Kapolsek Cikembar AKP R. Panji Setiaji mengatakan bahwa kejadiannya berawal ketika korban sedang berteduh sekira jam 14.30 WIB di sebuah warung semi permanen di karenakan hujan lebat.
"Saat berteduh karena hujan ke dua korban sambil memainkan Handphone, tidak berapa lama ada sambaran petir yang menyambar ke dua korban yang sedang berteduh tersebut, sehingga mengakibatkan salah satu korban atas nama Fatah meninggal dunia di tempat, sedangkan untuk korban yang bernama Rafli sempat di evakuasi untuk di bawa ke rumah sakit, namun di tengah perjalanan korban meninggal dunia," kata Panji dalam keteranganya, Minggu (21/4/2024).
Mengutip dari tempo.co, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memetakan ada delapan kali sambaran petir di Sukabumi, tepatnya di sekitar jalan raya di Kampung Cimenteng RT 003/05 Desa Sukamulya Kecamatan Cikembar, pada Ahad lalu, 21 April 2024.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, mengatakan sebanyak delapan kali sambaran petir tersebut diketahui berdasarkan rekaman peralatan jaringan Lightning Detector Nexstorm milik BMKG yang ada di Jawa Barat dan sekitarnya. Alat tersebar di Kertajati, Bandung, Bogor, Jakarta, dan Serang. Seluruhnya terdeteksi delapan kali sambaran petir dalam radius satu kilometer di lokasi pada hari itu.
Baca Juga: Hari Ini ke PAN, Serius Maju Pilkada Kota Sukabumi Ayep Zaki Sudah Daftar ke 3 Partai
Baca Juga: 10 Tahun Alami Kebutaan, Titin Hidup Sebatang Kara Huni Rumah Reyot di Surade Sukabumi
“Jarak terdekat sekitar 395,61 meter,” kata Teguh lewat keterangan tertulis, seperti dikutip tempo.co, Senin 22 April 2024.
Sambaran petir yang terdekat itu tercatat pada pukul 13.59 WIB berlokasi di arah tenggara lokasi kejadian. Tipe petirnya, dia menerangkan, CG+ (cloud to ground positive). Pada waktu yang bersamaan pada pukul 13.59 itu tercatat pula sambaran petir dengan jarak yang berbeda yaitu 1.368,5 meter dan 1.487,12 meter dari lokasi kejadian.
Dari hasil interpretasi citra radar BMKG, Teguh Rahayu menambahkan, terpantau pertumbuhan dua sel awan di wilayah Sukabumi bagian utara yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor pada pukul 12.27 WIB. Kedua awan bergerak ke arah barat daya kemudian meluas bergabung memasuki wilayah Cikembar, Kabupaten Sukabumi, sekitar pukul 13.55 hingga 14.11 WIB. Awan terpantau meluruh sekitar pukul 14.59 WIB.
Nilai reflektifitas maksimum radar mencapai 40-50 dBZ (desibel). “Kondisi ini mengindikasikan adanya hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Cikembar,” kata Rahayu.
Berdasarkan interpretasi citra radar cuaca, citra satelit, dan pengukuran hujan alat otomatis di sekitar wilayah terdampak diketahui hujan saat itu turun dengan intensitas sedang hingga sangat lebat atau ekstrem di sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi.
Sumber : tempo.co