SUKABUMIUPDATE.com - Akibat sering mengganggu tanaman, babi hutan di Pajampangan menjadi musuh petani. Alhasil, pasukan anjing diturunkan petani ke dalam hutan untuk memburu babi hutan. Tradisi "Moro Begu" ini salah satunya dilakukan di Puncak Buluh, Desa Karanganyar, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Rabu, 17 April 2024.
"Kegiatan Moro Begu atau berburu babi hutan, alasannya agar tidak merusak tanaman para petani. Hal ini sudah sejak lama dilakukan. Tetapi sekarang ini dijadikan agenda oleh para pemburu dari luar daerah, sengaja melakukan perburuan atau moro," kata DR (45 tahun), warga setempat kepada sukabumiupdate.com pada Rabu.
Pasukan anjing berburu masuk hingga ke dalam hutan milik Perhutani, kata DR, beberapa kilometer masuk ke hutan, namanya Leuweung Kiarajegang di kawasan Puncak Buluh. Bahkan kegiatan berburu tersebut sering menjadi tontonan warga. Mereka melihat babi hutan dikejar anjing-anjing pemburu dengan sekali-sekali babi tersebut melawan.
Baca Juga: Geger Babi Hutan Masuk Kampung di Surade Sukabumi, Seruduk Lansia Hingga Luka
"Biasanya tahap pertama sering dipasang perangkap atau porog dari kawat. Setelah babi hutan masuk porog, lalu dievakuasi dimasukkan dalam peti kayu dan dibawa ke tempat yang lebih luas dan datar untuk dilepas kembali, kemudian dikejar oleh anjing-anjing pemburu," ujar DR.
DR mengatakan kegiatan berburu babi hutan mengundang daya tarik warga dari luar Pajampangan. Mereka sengaja datang dari Depok, Cianjur, dan Bandung, membawa anjing yang sudah terlatih seperti jenis terrier dan pit bull. Di sisi lain, banyak anjing yang juga terluka pada bagian perut, bahkan mati, karena diserang oleh babi hutan.
"Biasanya babi tersebut (yang menyerang) adalah karena sudah lelah dan tidak kuat lari atau disebut Begu Mogog. Babi hutan yang mati atau anjing pemburu langsung dikubur," katanya.