Pengakuan Sopir Ambulans yang Dihentikan Polisi di GT Parungkuda Sukabumi

Selasa 16 April 2024, 16:06 WIB
Ambulans yang dicegat polisi di GT Parungkuda Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)

Ambulans yang dicegat polisi di GT Parungkuda Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)

SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah Ambulans bernopol F 1869 JD dihentikan Satlantas Polres Sukabumi setelah dilaporkan mengemudi ugal-ugalan dengan membuntuti satu ambulans di depannya. Peristiwa itu terjadi saat polisi tengah menerapkan rekayasa one way di jalan Nasional Sukabumi-Bogor, Senin (15/4/2024) sore.

Pantauan sukabumiupdate.com, ambulans yang berisikan empat orang beserta sopir itu dicegat polisi di tengah jalan tepatnya di simpang traffic light Gerbang Tol Parungkuda sekitar pukul 17.30 WIB.

Sopir ambulans yang diketahui bernama Sujarwanto, tampak pasrah ketika kendaraannya digiring petugas ke area gerbang tol Bocimi Seksi 2 tersebut.

Kepada awak media, Sujarwanto mengungkapkan, saat itu dia datang bersama warga Parungpanjang Kabupaten Bogor menuju Sukabumi untuk mengantar orang yang sakit.

Baca Juga: Gempa Bayah M4,7 Terasa Hingga Sukabumi, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Bawah Laut

Dia lalu memohon maaf karena telah membawa pasien tak kritis, tetapi mengemudikan ambulans seolah sedang membawa pasien kritis. 

“Karena mungkin saya sendiri salah ya, saya juga kan ngikut ini (ambulans di depan) saya mohon maaf karena saya bawa pasien enggak begitu parah istilahnya. Sebenarnya tujuan mau ke rumah sakit, rencana mau dibawa ke rumahnya aja paling,” ucap Sujarwanto selepas dimintai keterangan oleh kepolisian.

Tak ada surat rujukan yang bisa ditunjukan Sujarwanto, pria paruh baya itu juga membantah telah menyalakan sirene saat mengemudikan ambulans. Menurutnya, setiap relawan pengemudi ambulans mempunyai standar operasional tersendiri saat membawa pasien.

“Kita enggak nyalain sirene, cuma hanya nyala lampu (rotator) saja. Karena kan biasanya kalau ambulans itu posisinya nyala. Memang kalau kita lagi darurat kita perlu minta tolong sama kepolisian. Tapi biasanya kita tu dilepas oleh pihak kepolisian juga. Karena sopir ambulans dianggap bisa menangani sendiri,” ungkapnya.

Sementara, seorang penumpang ambulans, Uun (55 tahun) mengaku menyewa ambulans karena tengah mengantarkan asisten rumah tangganya yang tengah menderita sakit maag ke Jalan Bhayangkara, Kota Sukabumi.

“Saya adalah warga salah satu Desa Parungpanjang Bogor, pembantu saya tinggal di daerah Sukabumi janjian sama anaknya di Jalan Bhayangkara, sakitnya sakit maag, saya mau pulangin Pak karena takutnya parah. Saya mau kasih ke anaknya saja, rencananya biar anaknya bawa ke rumah sakit,” kata Uun. 

Terpisah, Kasat Lantas Polres Sukabumi, AKP Fiekry Adi Perdana membenarkan, pihaknya menghentikan satu unit ambulans, yang setelah diperiksa ternyata membawa satu keluarga yang diduga hendak mudik.

“Gara-gara oknum ambulans tersebut yang lagi mudik ataupun arah kembali (dari Sukabumi ke arah Bogor) jadi pecah jadi normal kembali jalurnya," kata Fiekry.

Menurut Fiekry, ambulans dari arah Bogor dengan tujuan Sukabumi tersebut, saat itu berada di belakang sebuah ambulans yang benar-benar membawa pasien kritis.

"Setelah kita berhentikan dan periksa ternyata hanya ikut-ikutan, bukan membawa pasien yang kritis namun membawa satu keluarga. Bisa jadi mengantarkan mudik ke satu tempat di Sukabumi dari wilayah Kabupaten Bogor," jelasnya.

Karena masih suasana hari raya Idul Fitri, lanjut Fiekry, pihaknya hanya menegur oknum sopir ambulans tersebut dan mempersilahkannya untuk melanjutkan perjalanan namun dengan syarat tidak menyalakan sirene dan lampu rotator. 

“Kami beri teguran humanis karena suasananya masih suasana lebaran sehingga masih bisa ditolerir. Yang pasti mudah-mudahan kedepannya tidak ada lagi oknum-oknum ambulans yang seperti itu yang merugikan banyak masyarakat,” ujarnya.

Fiekry kemudian mengimbau kepada sopir ambulans yang tidak membawa pasien kritis untuk tetap mematuhi aturan lalu lintas, terutama saat polisi tengah melakukan diskresi bagi kepentingan orang banyak seperti rekayasa arus.

“Kecuali kalau memang (membawa pasien) kritis, kita kawal,” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa