SUKABUMIUPDATE.com - Satlantas Polres Sukabumi memberhentikan sebuah ambulans saat melaju di Jalan nasional Sukabumi-Bogor, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Senin (15/4/2024) sekitar pukul 17.30 WIB.
Pantauan sukabumiupdate.com, ambulans yang berisikan empat orang beserta sopir itu dicegat polisi di tengah jalan tepatnya di simpang traffic light Gerbang Tol Parungkuda.
Sopir ambulans yang merupakan pria paruh baya tampak pasrah ketika kendaraannya digiring petugas ke area gerbang tol Bocimi Seksi 2 tersebut.
Informasi yang dihimpun, ambulans tersebut diberhentikan karena sempat ugal-ugalan padahal saat itu arus lalu lintas dari Bogor-Sukabumi tengah mengantre di Traffic light GT Parungkuda karena sedang ada rekayasa one way prioritas arah sebaliknya.
Baca Juga: Pengakuan Sopir Ambulans yang Dihentikan Polisi di GT Parungkuda Sukabumi
Kasat Lantas Polres Sukabumi, AKP Fiekry Adi Perdana membenarkan, pihaknya menghentikan satu unit ambulans, yang setelah diperiksa ternyata membawa satu keluarga yang diduga hendak mudik.
"Gara-gara oknum ambulans tersebut yang lagi mudik ataupun arah kembali (dari Sukabumi ke arah Bogor) jadi pecah jadi normal kembali jalurnya," kata Fiekry kepada awak media di lokasi.
Menurut Fiekry, ambulans dari arah Bogor dengan tujuan Sukabumi tersebut, saat itu berada di belakang sebuah ambulans yang benar-benar membawa pasien kritis.
"Setelah kita berhentikan dan periksa ternyata hanya ikut-ikutan, bukan membawa pasien yang kritis namun membawa satu keluarga. Bisa jadi mengantarkan mudik ke satu tempat di Sukabumi dari wilayah Kabupaten Bogor," jelasnya.
Karena masih suasana hari raya Idul Fitri, lanjut Fiekry, pihaknya hanya menegur oknum sopir ambulans tersebut dan mempersilahkannya untuk melanjutkan perjalanan namun dengan syarat tidak menyalakan sirene dan lampu rotator.
“Kami beri teguran humanis karena suasananya masih suasana lebaran sehingga masih bisa ditolerir. Yang pasti mudah-mudahan kedepannya tidak ada lagi oknum-oknum ambulans yang seperti itu yang merugikan banyak masyarakat,” ujarnya.
Fiekry kemudian mengimbau kepada sopir ambulans yang tidak membawa pasien kritis untuk tetap mematuhi aturan lalu lintas, terutama saat polisi tengah melakukan diskresi bagi kepentingan orang banyak seperti rekayasa arus.
“Kecuali kalau memang (membawa pasien) kritis, kita kawal,” pungkasnya.