2024 Shimmer Jadi Tren, Begini Sejarah Berburu Baju Lebaran di Sukabumi

Rabu 10 April 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi bahan busana shimmer. | Foto: umsu.ac.id

Ilustrasi bahan busana shimmer. | Foto: umsu.ac.id

SUKABUMIUPDATE.com - Busana berbahan shimmer saat ini viral karena menjadi tren baju lebaran 2024. Seperti diketahui, berburu baju lebaran telah menjadi tradisi masyarakat Indonesia menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. Kebiasaan ini juga berlaku di Sukabumi.

Pada momen Idul Fitri, termasuk tahun ini, masyarakat Sukabumi lazimnya membeli baju baru yang sering disebut baju lebaran atau baju dulag. Tradisi ini tidak terlepas dari kebiasaan dahulu saat masuknya Islam ke tatar Sunda dengan pesat pada masa kerajaan Banten dan Mataram.

Pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah mengatakan pada abad 15 dan 16, dua kekuatan kerajaan pasca-Padjadjaran berebut pengaruh di Sukabumi melalui klaim penguasaan yang disebut presentasi, tak terkecuali pemerintahnya. Para pendakwah dari Banten dan Mataram juga banyak yang memasuki wilayah Sukabumi, bahkan menetap hingga akhir hayat.

"Itu terbukti dengan banyaknya makam-makam pendakwah Islam di Sukabumi yang berasal dari Banten dan Mataram," kata Irman kepada sukabumiupdate.com.

Irman yang juga penulis buku Soekaboemi the Untold Story menyebut salah satu pengaruh Islam yang menjadi budaya adalah perayaan Idul Fitri (lebaran) dengan cara membeli baju baru. Seperti di Banten dan Mataram, kata Irman, budaya tersebut juga terjadi di Sukabumi, di mana masyarakat berbondong-bondong membeli baju lebaran.

"Sementara masyarakat yang kurang berada menjahit sendiri, karena sejak dulu masyarakat Sunda, terutama kaum perempuan, bisa melakukan banyak hal termasuk menjahit," ujarnya.

Baca Juga: Dikenal Sejak Zaman Belanda, Membaca Sejarah Mudik Lebaran di Sukabumi

Budaya ini terus berlangsung hingga ketika Sukabumi dikuasai Belanda. Di masa Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), orang Belanda keliru menyebut Idul Fitri sebagai Mohammedans Nieuw Jaar (tahun baru kaum Muhammad/Islam) karena keramaiannya mirip tahun baru di Eropa.

Selain di Islam, tradisi membeli baju baru juga dilakukan penganut agama lain saat itu seperti ketika Natal dan Imlek, seolah kebiasaan ini umum saat perayaan keagamaan. "Orang Belanda lambat laun bisa membedakan Idul Fitri dan tahun baru, sehingga penyebutannya dengan lebaran seperti yang biasa diucapkan masyarakat," kata Irman.

Irman menjelaskan Christiaan Snouck Hurgronje yang pernah mengunjungi Sukabumi pada 16 Juli 1889, dalam suratnya untuk Direktur Pemerintahan Dalam Negeri menyebut perayaan lebaran pasti disertai hidangan khusus, saling mengunjungi, hiburan yang menggembirakan, dan membeli pakaian baru.

"Soal baju ini merupakan kebiasaan lokal yang juga direkam oleh kawan karibnya yaitu Moehamad Moesa dalam kisah rakyat yang ditulisnya berupa buku berjudul Dongeng Pientengen, "ari maneh make badjoe ges boeroek, lamoen tatjan nepi ka oesoem lebaran dei, mowal wara dipangnjijenken dei badjoe-takwa ! (Kamu memakai baju jelek, jika belum sampai ke lebaran lagi maka tidak akan dibuatkan baju takwa)."

Selain Moesa, lanjut Irman, pada 1933 penulis Belanda bernama J Kats juga menyebutkan hal yang hampir sama dalam Spraakkunst en Taaleigen van het Soendaasch: "Dina waktoe lebaran biasa pisan baroedak mah sok pagin.din-ginding, paaloe-aloes badjoe atawa samping".

Bahkan Franciscus Maria Gescher dalam Indie: Schetsen over onze kolonien in Oost-Indie menyebut istilah baju baru yang disiapkan untuk lebaran (Voor lebaran om schoone sarongs, nieuwe badjoes, een kabajaspeld en nog veel meer te koopen).

"Kebiasaan membeli baju lebaran juga pada akhirnya menjadikan masyarakat melakukan persiapan. Bagi para petani tentunya hasil penjualan pertanian disimpan sebagian untuk membeli baju lebaran atau membeli bahan dan dijahitnya sendiri," katanya.

Sementara bagi para karyawan, biasanya meminta uang muka gaji agar bisa membeli keperluan, termasuk baju baru menjelang Idul Fitri.

Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka karyawan ada yang memilih mogok bekerja, salah satunya pemogokan di pabrik tenun di Sukabumi pada November 1929. Itu diberitakan Bataviaasch Nieuwsblaad yang menceritakan 50 penenun mogok kerja karena uang muka gaji menjelang lebaran ditolak dibayarkan oleh pemilik perusahaan.

"Kebiasaan memakai baju lebaran ini juga tetap menjadi perhatian khusus meski pada zaman peperangan pada masa revolusi fisik mempertahankan kemerdekaan," kata Irman.

"Ketika pasukan United Nations Relief and Rehabilitation Administration (UNRRA) berada di Sukabumi sekitar lebaran September 1947, mereka membagikan pakaian baru untuk menarik simpati karena melihat pakaian orang-orang, terutama anak-anak, yang compang-camping akibat perang," sebutnya.

Kebiasaan membeli baju lebaran terus berlangsung di masa kemerdekaan, apalagi sejak diaturnya tunjangan hari raya bagi pegawai negeri pada 1964 dan untuk swasta lima tahun kemudian. "Maka membeli baju lebaran seolah menjadi tradisi wajib yang disisihkan dari tunjangan hari raya maupun sisa usaha," ujar Irman.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Nasional31 Januari 2025, 12:14 WIB

Diesel X: Inovasi BBM Ramah Lingkungan dari Pertamina yang Hemat dan Bertenaga

Diesel X, inovasi BBM rendah sulfur dari Pertamina, hadir dengan efisiensi tinggi dan emisi rendah. Berstandar EURO V, bahan bakar ini cocok untuk industri berat, mendukung energi bersih dan berkelanjutan!
Pertamina resmi meluncurkan Diesel X! BBM rendah sulfur berstandar EURO V ini hadir dengan efisiensi tinggi dan emisi lebih bersih. Langkah maju menuju energi berkelanjutan! (Sumber : Instagram/@tempodotco)
Bola31 Januari 2025, 12:00 WIB

Persib Bandung Punya Jurus Baru untuk Cetak Gol, PSM Makassar Mesti Waspada!

Persib Bandung dan PSM Makassar akan saling bentrok dalam laga pekan ke-21 Liga 1 2024/2025.
Persib Bandung dan PSM Makassar akan saling bentrok dalam laga pekan ke-21 Liga 1 2024/2025. (Sumber : X@persib).
Sehat31 Januari 2025, 11:41 WIB

Mengungkap Manfaat Pare: Khasiatnya dalam Mengatasi Penyakit Diabetes dan Hipertensi

Pare (Momordica charantia) adalah tanaman yang sering dikenal dengan nama bitter melon dalam bahasa Inggris. Tanaman ini memiliki rasa yang sangat pahit, tetapi menyimpan segudang manfaat kesehatan yang luar biasa.
Pare (Momordica charantia), Mengungkap Manfaat Pare: Khasiatnya dalam Mengatasi Penyakit Diabetes dan Hipertensi (Sumber : Freepik/@jcomp)
Sukabumi31 Januari 2025, 11:40 WIB

Ratusan Santri Al Hikmah Sukaraja Ikuti Latihan Rukyatul Hilal di POB Cibeas Sukabumi

Pelatihan ini melibatkan Dewan Hisab Rukyat (DHR) Kabupaten Sukabumi.
Suasana pelatihan Rukyatul Hilal di POB Cibeas, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Rabu (29/1/2025). | Foto: Istimewa
Life31 Januari 2025, 11:27 WIB

Kenapa Kita Susah Berhenti Makan Pedas? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Pernah ketagihan makanan pedas? Sensasi capsaicin menipu otak, memicu hormon bahagia, dan membuat sulit berhenti. Pedas juga menantang, menggoda selera, bahkan mengaburkan rasa kenyang. Simak faktanya di sini!
Kenapa makan pedas bikin nagih? 🌶️ Sensasi terbakar dari capsaicin memicu hormon bahagia, menambah adrenalin, dan bikin sulit berhenti. Tapi hati-hati, jangan sampai berlebihan!🔥 (Sumber : freepik/@jcomp)
Sehat31 Januari 2025, 11:23 WIB

Rambutan dan Batuk: Mengapa Terlalu Banyak Makan Rambutan Dapat Menyebabkan Batuk?

Rambutan, buah tropis yang kenyal dan manis, memang menjadi favorit banyak orang, terutama di negara-negara Asia Tenggara. Buah ini kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan, yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Rambutan, Rambutan dan Batuk: Mengapa Terlalu Banyak Makan Rambutan Dapat Menyebabkan Batuk? (Sumber : Freepik/@sukcao)
Nasional31 Januari 2025, 11:02 WIB

Aturan Baru Kuota 4 Jalur Penerimaan Murid Baru: Afirmasi Ditambah, Domisili Berkurang

Abdul Mu'ti menjelaskan dalam SPMB terdapat empat jalur penerimaan.
(Foto Ilustrasi) Sistem PPDB akan resmi diganti menjadi SPMB. | Foto: Istimewa
Entertainment31 Januari 2025, 11:00 WIB

Bintang FTV Larasati Nugroho Alami Kecelakaan Tunggal, Hasil Tes Urine Negatif

Kabar kurang menyenangkan dari dari artis FTV, Larasati Nugroho yang mengalami kecelakaan di kawasan Ulujami, Jakarta, pada Kamis, 30 Januari 2025 dini hari.
Bintang FTV Larasati Nugroho Alami Kecelakaan Tunggal, Hasil Tes Urine Negatif (Sumber : Instagram/@larasati_nugroho)
Bola31 Januari 2025, 10:30 WIB

Prediksi Persik Kediri vs Barito Putera di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Persik Kediri vs Barito Putera akan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jumat, 31 Januari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
Pertandingan antara Persik Kediri vs Barito Putera dimulai pukul 15.30 WIB, Jumat, 31 Januari 2025. Foto: IG/@sports.indosiar
Keuangan31 Januari 2025, 10:16 WIB

Simak Baik-baik! Aturan dan Besaran THR untuk PNS Tahun 2025

THR dan Gaji ke-13 akan setara dengan gaji pokok yang ditambah tunjangan.
(Foto Ilustrasi) THR menjadi salah satu kewajiban perusahaan. | Foto: Freepik