Tol Bocimi Longsor, Pak Ogah Jalur Alternatif di Parungkuda Sukabumi Kebanjiran Rezeki

Minggu 07 April 2024, 11:30 WIB
Pak Ogah saat menjalankan tugas mengatur lalu lintas di Jalur Alternatif Warung Ceuri Parungkuda Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)

Pak Ogah saat menjalankan tugas mengatur lalu lintas di Jalur Alternatif Warung Ceuri Parungkuda Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)

SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi kemacetan arus lalu lintas yang yang kembali terjadi di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor pasca Tol Bocimi Seksi 2 ditutup karena terjadi longsor di KM 64, ternyata dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk mengais rejeki di momen arus mudik Lebaran 2024. Salah satunya menjadi 'Pak Ogah' di jalur alternatif Warung Ceuri, Desa Pondokkasolandeuh, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.

Irwan (29 tahun) warga setempat mengaku, saat beroperasinya Tol Bocimi seksi 2, ia sempat berhenti menjadi 'Pak Ogah'. Namun semenjak adanya kejadian longsor, kondisi jalur alternatif kembali ramai dilintasi pengendara. Kondisi itu akhirnya membuat dirinya tergoda untuk kembali turun ke jalan.

"Sejak dulu, sekira dua tahun yang lalu juga sering jaga di sini. Sempat berhenti karena adanya tol Bocimi dan sepi yang lewat sini (alternatif). Sekarang dengan adanya longsor di Tol Bocimi, jalan alternatif ramai lagi," ujar Irwan kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (6/4/2024).

Menurut Irwan, saat ini sekitar ada 6 orang warga setempat yang membantu mengatur jalan alternatif agar kendaraan dari kedua arah tidak berpapasan.

"Membantu kelancaran buat arus mudik yang melalui jalan alternatif, karena banyak sekali yang lewat jalur alternatif, selain itu buat menopang ekonomi keluarga," katanya.

Baca Juga: Polisi Pastikan Tol Bocimi Seksi 2 Tak Bisa Dipakai Mudik Lebaran 2024

Selain itu, selama ia berprofesi sebagai 'Pak Ogah' Irwan dan beberapa rekan lainnya tidak pernah memaksa para pengemudi yang melintas untuk memberikan uang.

"Sifatnya enggak memaksa, kalau ada yang kasih uang saya ambil, kalau engga pun tidak masalah," tuturnya.

Irwan menambahkan, profesi dadakan yang digelutinya cukup menggiurkan. Dalam kurang dari sehari, mereka bisa mengumpulkan receh hingga Rp 300 ribu rupiah.

"Kita kan 6 orang, kalau lagi ramai satu orang bisa Rp 50 Ribu perhari, sepinya atau di hari biasa Rp 20 ribu. Mulai dari pagi sekira jam 8 sampai malam hari," jelasnya

Selain mengatur jalan, Irwan juga kembali ke tugas utama, yaitu mengontrol keamanan di sekitar lingkungan.

"Keseharian saya sedang tidak bekerja, tapi sebelumnya sempat kerja di pabrik," ucapnya.

Menurut Irwan, jalan alternatif Warung Ceuri ini hanya bisa dilalui mobil dan minibus saja. "Kalau di sini mobil pribadi dan minibus yang bisa melintas, selain itu enggak bisa karena jalannya sempit," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa