SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sukabumi angkat bicara terkait aksi mogok jalan sejumlah sopir angkutan umum Elf pajampangan trayek Surade-Sukabumi di Terminal Surade, Kamis (4/4/2024).
Diketahui, aksi mogok itu sebagai bentuk protes terhadap hadirnya angkutan baru dari DAMRI dengan trayek Surade-Bungbulak, Bogor.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Sukabumi, Asep Sumantri membenarkan adanya gelar aksi tersebut. Menurutnya, hal itu merupakan reaksi dari dioperasikannya bus Damri sejak Rabu 3 April 2024 malam.
"Kami sudah mendapat informasi tadi malam bahwa di Surade ada semacam reaksi ya, dampak dioperasikannya bus Damri ini. Memang Damri ini sudah punya izin, SK-nya sudah lama terbit, itu bukan dadakan tadi malam ya, karena mungkin armadanya saat itu belum siap, nah baru tahun ini baru bisa siap untuk operasional," ujar Asep kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Elf Pajampangan Surade Sukabumi Mogok! Protes Trayek Baru Bus Damri
Menurut Asep, izin operasional bus Damri tersebut diterbitkan pada tanggal 27 Oktober 2023 oleh Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub dengan SK nomor KP-DRJD 8317 tahun 2023 tentang penetapan jaringan trayek angkutan perintis tahun 2024.
"Saat itu armadanya sudah ada. Cuma, baru kemarin malam beroperasi. Sepertinya kendalanya saat itu kaitan dengan anggaran. Sekarang setelah dioperasikan Perum Damri, di lapangan sepertinya ada yang merasa tersaingi, karena bus Damri itu mengambil penumpangnya pada malam hari," kata Asep.
Lebih lanjut Asep menjelaskan, tujuan awal kehadiran Bus DAMRI ini karena tidak adanya pelayanan angkutan dari Surade ke Bogor setelah terakhir kali oleh PO bus MGI. Selain itu, sebagai salah satu upaya dalam menekan maraknya taksi gelap atau angkutan ilegal.
"Bahkan pada tahun 2020 ada usulan dari masyarakat Kecamatan Surade mengharapkan adanya Damri," tuturnya.
Karena ini sudah jadi kebijakan Kemenhub, lanjut Asep, pihaknya hanya sebatas dalam kapasitas mengamankan jalannya operasional bus Damri tersebut karena sudah legal.
"Kalaupun masih ada misskomunikasi di lapangan, kita juga nanti akan ada semacam sosialisasi lagi ke pihak pengusaha-pengusaha lokal di sana, supaya mereka paham tujuan keberadaan bus Damri ini apa," ujarnya.
"Apalagi kalau kita kaitkan dengan kondisi Surade hari ini kan, ada angkutan yang tidak layak juga. Mudah-mudahan dengan kehadiran Damri ini bisa menekan maupun mengikis taksi gelap. Kemungkinan masyarakat juga menyambut baik kehadiran bus Damri ini, karena selama ini tidak ada angkutan yang langsung ke Bogor," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, angkutan umum Elf pajampangan trayek Surade-Sukabumi menggelar aksi mogok jalan, Kamis (4/4/2024). Para sopir dan pemilik elf berkumpul di Terminal Surade, sebagai bentuk protes hadirnya angkutan baru dari DAMRI dengan trayek Surade - Bogor.
Menurut mereka dengan beroperasinya satu unit bus bus Damri ini mengancam keberlangsungan usaha angkutan lokal, yang selama ini sudah sulit untuk bertahan. Selama ini, Elf pajampangan mulai kehilangan penumpang karena banyak travel gelap atau mobil pribadi yang melayani penumpang umum.
"Dengan beroperasinya bus Damri, makin menjadi ancaman. Selama ini kami sudah susah bertahan karena minimnya sewa atau penumpang," ucap pemilik jasa angkutan Elf pajampangan, Haji Bawan.