Hati-hati, Ini 4 Titik Rawan Kecelakaan di Jalur Geopark Ciletuh Sukabumi

Senin 01 April 2024, 16:54 WIB
Tanjakan Dini di jalur Sabuk Geopark Ciletuh Sukabumi. (Sumber : SU/Ragil Gilang)

Tanjakan Dini di jalur Sabuk Geopark Ciletuh Sukabumi. (Sumber : SU/Ragil Gilang)

SUKABUMIUPDATE.com - Salah satu jalan provinsi menuju objek wisata Geopark Ciletuh Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, adalah ruas Loji-Palangpang, jalan yang menghubungkan Kecamatan Simpenan, dengan Kecamatan Ciemas tersebut memiliki panjang 36 kilometer, menyusuri pantai, dan perbukitan. 

Jalan dengan kondisi mulus, serta memiliki pemandangan laut dan bukit sepanjang jalan, tentunya menjadi favorit pengguna jalan, terutama saat mudik dan libur Idul Fitri.

Baca Juga: Dispar Kabupaten Sukabumi Siap Gelar Geopark Ciletuh Run 2024, Catat Tanggalnya

Ruas Loji-Palangpang atau Jalur Sabuk Geopark Ciletuh tersebut melintasi beberapa pantai, mulai dari Pantai Loji. Pantai Cisantri. Pantai Sangrawayang. Pantai Cipeundeuy, Pantai Sedekan Waru, Pantai Cisaar, Pantai Cilegok serta Pantai Palangpang, bisa ditempuh selama 1 jam perjalanan menggunakan sepeda motor, dan 1 jam 15 menit menggunakan kendaraan roda empat.

Erus Ruswandi selaku mandor ruas jalan Loji-Palangpang menyampaikan beberapa titik rawan kecelakaan dan longsor di Jalur Sabuk Geopark Ciletuh, sebagai berikut :

1. Tanjakan Dini, titik rawan kecelakaan (tanjakan atau turunan tajam), berada di Km.Bdg 169+700 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas.

2. Puncak Darma, titik rawan kecelakaan (tanjakan atau turunan tajam) Km.Bdg 224+400.

3. Tanjakan Cimarinjung, titik rawan kecelakaan (tanjakan atau turunan tajam).

4. Tanjakan Cibeas km Bdg 160+910 rawan longsor, berada Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan.

Menurut Ruswandi, yang paling rawan adalah tanjakan atau turunan Puncak Dini. Jalan yang memiliki panjang sekitar 800 meter itu juga memiliki kemiringan yang ekstrim dan berkelok-kelok.

Banyak pengendara mobil atau motor yang tidak memahami medan dan tidak kuat untuk melintasi tanjakan tersebut.

"Puncak Dini memiliki panjang 800 meter, kendaraan rawan tidak mampu menanjak di titik ini, terutama kendaraan jenis matic," jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Minggu (31/3/2024).

Kendaaran tak kuat menanjak di Tanjakan Dini, Jalan Geopark Ciletuh Palabuhanratu Sukabumi |Kendaaran tak kuat menanjak di Tanjakan Dini, Jalan Geopark Ciletuh Palabuhanratu Sukabumi |

"Di lokasi Puncak Dini, dan Tanjakan Cimarinjung, kami dari Bina Marga akan mendirikan Pos Keamanan, dimana nantinya membantu pengendara jalan, mulai tanggal 3 April 2024, " tambahnya.

"Bagi yang mudik, atau mau liburan menggunakan motor matik, atau menggunakan mobil sebelumnya dicek kembali rem nya," imbuh Erus.

Kawasan inti Geopark Ciletuh sendiri terdapat beberapa destinasi wisata, seperti Puncak Gebang, Puncak Darma, Curug Larangan, Curug Cimarinjung, Curug Sodong, Pantai Palangpang, Pantai Cikadal Hutan Mangrove dan Pulau Kunti.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa