1 April Empat Tahun Lalu, Kasus Covid-19 Pertama di Kota Sukabumi

Senin 01 April 2024, 08:35 WIB
Lanskap Kota Sukabumi. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi

Lanskap Kota Sukabumi. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Tepat empat tahun lalu, 1 April 2020, Kota Sukabumi mengumumkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pertamanya. Pasien tersebut berasal dari institusi vertikal yang berada di wilayah Kota Sukabumi. Ini menjadi catatan awal pandemi mengunci seluruh sektor kehidupan masyarakat hingga akhirnya dapat dikendalikan.

Kasus positif Covid-19 pertama tersebut diumumkan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat itu di Balai Kota Sukabumi, bertepatan dengan Hari Jadi Kota Sukabumi yang ke-106 tahun.

Berdasarkan laporan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, terungkapnya kasus pertama warga Kota Sukabumi ini berawal dari ditemukannya satu kasus warga Kabupaten Sukabumi pada 20 Maret 2020 dari RSUD Sekarwangi yang sebelumnya pasien rujukan dari RS Kartika Kasih Kota Sukabumi.

Pasien yang bersangkutan bekerja di dua rumah sakit di Kota Sukabumi (institusi vertikal) dan Kabupaten Sukabumi, namun berdomisili di Kabupaten Sukabumi, sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Setelah laporan diterima Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dari RS Kartika Kasih pada 20 Maret 2020, dilakukan investigasi kasus dan investigasi kontak erat terhadap pasien tersebut. Tracking dan tracing dilakukan selama 14 hari sebelum onset (waktu permulaan munculnya suatu penyakit) di RS Kartika Kasih dan rumah sakit institusi vertikal tempat pasien bekerja.

Baca Juga: Polisi Bidik Pelaku Lain di Kasus Korupsi Dana Insentif Covid-19 di Sukabumi

Selepas dilakukan pelacakan, pasien ini ternyata memiliki kontak erat dengan dua pasien lain (siswa institusi vertikal yang berstatus sebagai pasien dalam pengawasan) yang dirawat di rumah sakit institusi vertikal tersebut. Selain itu, ada juga lima siswa lain yang dirawat di rumah institusi vertikal yang sama.

Alhasil, ada tujuh siswa yang dirawat di rumah sakit itu dan mereka dirujuk ke RS Kramat Jati Jakarta. Selanjutnya, pada 25 Maret 2020, dilakukan tes polymerase chain reaction (PCR) terhadap tujuh siswa itu dan hasilnya positif.

Dengan melihat waktu onset dan masa inkubasi, maka warga Kabupaten Sukabumi ini diduga tertular dari kedua siswa yang menjadi kontak eratnya saat dirawat di rumah sakit institusi vertikal tempat dia bekerja. Kemudian warga ini diduga menularkan kembali kepada orang yang bertugas di rumah sakit institusi vertikal tersebut alias rekan kerjanya sendiri. Ini merupakan generasi pertama kasus terkonfirmasi Covid-19 di Sukabumi yang jumlahnya sembilan orang.

Selanjutnya generasi kedua kasus Covid-19 di Sukabumi adalah para pembina di institusi vertikal, tenaga kesehatan, dan cleaning service rumah sakit institusi vertikal yang total berjumlah 15 orang.

Pada generasi kedua ini kasus pertama warga Kota Sukabumi yang ditemukan pada 1 April 2020 terungkap. Berdasarkan waktu onset dan masa inkubasi, generasi kedua diduga tertular dari siswa institusi vertikal yang berinteraksi dengan mereka dan menjadi kontak erat.

Domisili generasi kedua ini tidak hanya di asrama institusi vertikal tersebut, namun rata-rata memiliki rumah di luar wilayah itu. Pelacakan kontak erat dari generasi kedua pun dilakukan terhadap para keluarganya yang sebagian tinggal di luar wilayah institusi vertikal.

Pemerintah daerah kemudian membuat strategi untuk memutus mata rantai Covid-19 dengan melakukan tes swab terhadap semua kontak erat, termasuk pedagang, cleaning service, atau siapa pun warga Kota Sukabumi yang bekerja di wilayah institusi vertikal tersebut.

Maka sejak saat itu, peningkatan kasus di Kota Sukabumi tidak dapat dihindari dan hingga 25 April 2020, tercatat ada 25 warga Kota Sukabumi yang telah terinfeksi Sars-Cov-2 yang penularannya diduga berasal dari institusi vertikal. Peningkatan kasus serupa juga terjadi di Kabupaten Sukabumi.

Ledakan Kasus Awal Corona di Kota Sukabumi

Sejak ditemukannya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pertama di Kota Sukabumi pada 1 April 2020, kasus Virus Corona ini terus meningkat dan pemerintah daerah berupaya melakukan pemodelan bagaimana strategi penanganan dan pengendalian terbaik seiring dengan berkembangnya virus mematikan tersebut.

Dalam catatan sukabumiupdate.com, kota yang memiliki tujuh kecamatan ini pernah mengalami penurunan kasus Covid-19 dan masuk ke zona hijau pada Mei dan Juni 2020. Bahkan pada momen ini Kota Sukabumi sempat dijadikan model untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau secara langsung persiapannya.

Masuknya Kota Sukabumi ke zona hijau disebabkan adanya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tingkat Jawa Barat, sehingga saat itu positivity rate Kota Sukabumi berada di angka 1-2 persen.

Positivity rate sendiri adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan. Namun setelah itu peningkatan kasus terus terjadi dan kasus paling tinggi terjadi pada November setelah masa liburan di bulan Oktober.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi