SUKABUMIUPDATE.com - Dua rumah warga di Kampung Cikarang Tawang RT 01/05 Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, ambruk akibat pergerakan tanah. Bencana ini terjadi pada Jumat, 29 Maret 2024 sekira pukul 15.30 WIB.
"Pergeseran tanah (pergerakan tanah) dan luapan Sungai Cigadung mengakibatkan pergeseran tanah dan longsor bantaran sungai, membuat ambruknya dua rumah," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Bantargadung, Sihabudin, Sabtu (30/3/2024).
Siti Asiah (36 tahun), pemilik rumah menyebut sebelum peristiwa itu terjadi, ada tanda-tanda berupa pergerakan lantai dan retakan dinding rumah. "Ada aba-aba sejak siang, pergerakan lantai terus dinding retak. Hujan turun jam 11 dan ambuk sekitar setengah 2," kata dia.
Saat bencana terjadi, Siti Asiah dan keponakannya di dalam rumah. Namun ibunya sudah mengungsi tersebih dahulu karena hujan terus-menerus. Sementara suaminya sedang bekerja.
Baca Juga: 129 Huntap, Penyintas Pergerakan Tanah di Nyalindung Sukabumi Sambut Kehidupan Baru
"Sedang di dalam rumah, setelah kejadian baru keluar. Saat kejadian saya dan keponakan Neng Rihan, kalau ibu sudah mengungsi karena hujan tidak berhenti, makanya ditarik oleh keponakan. Dari dampak itu saya dan keponakan tidak ada luka apa-apa," ungkapnya.
Akibat peristiwa tersebut, rumah yang ditempatinya sudah tidak dapat dihuni sehingga terpaksa mengungsi ke mertuanya. "Saya ikut dengan mertua, dan ibu saya ikut dengan keponakannya. Rumah sudah tidak diisi lagi. Saya berharap dari pemerintah ada bantuan," ujar Siti Asiah.
Satu rumah lainnya pun saat ini dikosongkan karena tidak dapat ditempati akibat pergerakan tanah yang terjadi. Adapun penghuninya terpaksa mengungsi.