SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi bangunan SDN Sukalaksana, yang terletak di Kampung Pasirmuncang Desa Sindangraja, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, memprihatinkan. Ada tiga ruang kelas yang kondisinya rusak parah, sehingga tak layak untuk digunakan sebagai ruang kegiatan belajar mengajar (KBM).
Hal itu kemudian dikhawatirkan orang tua murid, mengingat kondisi tiga ruang kelas untuk kelas 1, 2 dan 3 itu sudah lapuk, bahkan diantaranya sempat mengalami sedikit ambruk di bagian atap.
"Kerusakan sejak 4 atau 5 tahun yang lalu. Bahkan ruang kelas itu sudah tidak digunakan kegiatan belajar mengajar," ucap GN (40 tahun) warga setempat yang juga orang tua murid kepada sukabumiupdate.com, Jumat (29/3/2024).
"Kayu palang atapnya sudah patah, dinding, lantai juga sudah rusak," tambahnya.
Terpisah, Kepala SDN Sukalaksana, Asep Sutina membenarkan akan keadaan bangunan sekolah tempat tugasnya. Menurut Asep, kondisi tersebut terjadi sebelum dirinya ditugaskan menjadi kepala sekolah di SDN Sukalaksana.
"Ambruknya sudah dari semenjak saya ditugaskan. Karena tugas saya disana baru 2 tahun. Atap dinding, pintu, semuanya pokoknya, sudah mengalami kerusakan 4 tahun yang lalu," jelasnya.
Asep menuturkan, ada 3 lokal dalam keadaan rusak parah dan dikhawatirkan alami ambruk susulan, sehingga ia memberikan himbauan terhadap anak didiknya agar tidak ada satupun yang mendekati bangunan tersebut.
Kepada tiga kelas yang terdampak, Asep menyebut telah membuat kebijakan agar menempati tiga bangunan yang kondisinya masih layak untuk digunakan sebagai ruang belajar. Bangunan tersebut merupakan ruangan kelas 5, kelas 6, dan perpustakaan.
"Sementara kegiatan belajar mengajar bagi murid kelas 1 dan 2 di ruangan kelas 5 dan 6 dengan cara disekat satu ruangan untuk diisi dua kelas. Lalu kelas 3 menggunakan ruangan kecil tempat buku atau perpustakaan," tuturnya.
Menurut Asep, proses pengajuan untuk merenovasi ruangan kelas yang rusak itu sudah dilakukan, namun hingga kini belum ada tindak lanjut.
"Pihak sekolah sudah melaporkan (ke dinas terkait), bahkan sudah mengajukan perbaikan. Adapun jumlah siswa semuanya ada 96 orang," imbuhnya.