SUKABUMIUPDATE.com - Perbaikan jalan dari simpang Caringin-Cidahu hingga Jembatan Leuwi Peucang telah selesai dilakukan, mencakup perbaikan ruas jalan sepanjang 425 meter dengan metode overlay.
Kepala Desa Nyangkowek, Abdul Haris, memberikan apresiasi atas perbaikan dan pembangunan jalan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) Aqua dan PT Batu Alam Mandiri (BAM). Ia menegaskan bahwa kolaborasi tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh.
"Positif sekali dan kami bangga di daerah Kecamatan Cicurug dan Cidahu dihimpit banyak perusahaan, dan akhirnya Aqua sendiri CSR nya benar-benar keluar," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin, 25 Maret 2024.
Menurut Haris, perbaikan jalan memiliki dampak positif yang signifikan dalam mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas masyarakat di Desa Nyangkowek secara keseluruhan.
"Kalau ekonomi sudah jelas, dengan adanya infrastruktur kan harus bagus untuk jalan dan mobilisasi perusahaan atau masyarakat," katanya.
Haris juga mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian jalan dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan akan menyampaikan pesan tersebut melalui perangkat RT setempat.
Baca Juga: 6 Tips Menghemat Baterai HP Saat Bepergian Jauh, Caranya Mudah!
Baca Juga: Kemampuan Menghadapi Perubahan, 7 Manfaat Open Minded yang Perlu Kamu Ketahui
"Kami memiliki program pengelolaan sampah yang akan kami daur ulang untuk keberlanjutan lingkungan," ungkap Haris.
Namun, Haris juga menyoroti pentingnya perbaikan drainase dan pembangunan trotoar sebagai langkah lanjutan untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan, terutama pejalan kaki.
"Sebetulnya kalau dengan paket komplitnya dibangun lagi drainasenya. Selain itu saya punya cita-cita adanya trotoar, supaya pengguna jalan juga merasa nyaman," tuturnya.
"Menghindari banyak kecelakaan, karena saya baru menjabat kades baru 4 bulan, pejalan kaki yang tertabrak udah 4 orang anak kecil," tambahnya memaparkan.
Selain itu, Haris menuturkan ada satu hal yang agak riskan, dengan adanya jalan bagus, lantaran motor yang tidak terhindari dengan kecepatan tinggi.
"Kemarin saya bilang ke direktur BAM, Good Mundur Gunawan, minta untuk bikin polisi tidur, tapi katanya ada aturan tertentu yang tidak boleh," pungkasnya. (Adv)