Kisah Leuweung Geledegan di Pajampangan Sukabumi, Hewan Buas dan Mitos Keangkerannya

Selasa 26 Maret 2024, 10:07 WIB
Leuweung Hideung Sungai Cikaso di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

Leuweung Hideung Sungai Cikaso di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Pajampangan dengan potensi alamnya memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan wilayah lain di Kabupaten Sukabumi. Selain laut yang langsung berbatasan dengan perairan Samudra Hindia, Pajampangan juga memiliki hutan atau leuweung yang terkenal. Hutan-hutan ini menjadi sumber kehidupan masyarakat.

Berbagai cerita rakyat muncul soal keberadaan hutan belantara di Pajampangan atau biasa disebut Leuweung Geledegan. Sejumlah tempat tersebut adalah Hutan Batu Bokor Desa Cipeundeuy Surade, Hutan Pasirpiring Waluran, SM Cikepuh Ciracap dan Ciemas, Hutan Cibanteng Ciemas, serta Leuweung Hideung Tegalbuleud dan Cibitung.

Kemudian di Kecamatan Kalibunder, terdapat Leuweung Hanjuang Tengah. Sementara di Jampangtengah, Purabaya, Sagaranten, dan Cidolog, ada Leuweung Hanjuang Wetan.

Tokoh Pajampangan, Ki Kamaludin (73 tahun), mengungkapkan sebelum masa reformasi, beberapa leuweung di Pajampangan merupakan hutan yang masih terjaga dengan keanekaragaman tumbuhan dan hewan. Bahkan pada saat itu warga dilarang masuk ke kawasan hutan, kecuali dengan pengurusnya serta tokoh di tempat tersebut.

Baca Juga: “Menghidupkan Kembali” Harimau Jawa dari Cipeundeuy Pajampangan, Sukabumi Selatan

"Leuweung Geledegan yang sering menjadi bahan cerita di Pajampangan adalah Leuweung Hejo di sekitar Leuweung Cibabi atau SM Cikepuh, Leuweung Hideung di Cibitung, Pantai Karang Bolong, Leuweung Kadudahung, pinggiran Sungai Cikaso, Leuweung Citorek Tegalbuleud, Leuweung Pasirpiring (Hanjuang Barat), dan Hanjuang Tengah di Lengkong," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Senin, 25 Maret 2024.

Ki Kamaludin menyebut hutan-hutan itu terkenal angker karena menjadi habitat hewan buas dan mitosnya banyak masyarakat yang masuk ke hutan tidak dapat pulang, salah satunya di Leuweng Hideung yang juga berkaitan dengan Hutan Cimindi. Kawasan hutan ini berada di Kecamatan Surade. Ki Kamaludin mengatakan salah satu ceritanya terjadi pada 1970.

"Ada warga bernama Ki Awit (lahir tahun 1905), yakni seorang pemburu madu asal Kecamatan Surade. Pada 1970 bercerita sempat menyasar di Hutan Cimidi yang sudah biasa dijelajahi mencari madu. Jadi saat itu dia panen padi huma di hutan. Setelah selesai panen, sore hari, sehabis makan, lalu sakit perut dan ingin buang air besar. Ki Awit pun mencari lokasi untuk buang air besar dan menemukan kayu. Di atas kayu itu Ki Awit buang air besar. Setelah selesai, mau pulang dan sudah jauh jalan kaki. Tapi ternyata masih keliling di lokasi itu, dekat pohon sempur yang biasa dia lewati. Akhirnya dia pasrah dan kelelahan hingga malam hari," katanya.

"Pada malam hari, dia melihat cahaya di laut Cicaladi, ternyata dua orang suami istri sedang memburu ikan (ngobor). Lalu Ki Awit diajak ke saung untuk mennginap. Di saung itu ada seorang nenek kakek mertua dari laki laki yang mencari ikan. Kakek pemilik saung itu menyuruh Ki Awit untuk membersihkan kayu tempat di mana dia buang air besar kalau mau pulang. Pada pagi harinya Aki Awit kaget, ternyata dia tidur di bawah pohon sempur. Dia kemudian pergi mencari kayu itu dan ternyata adalah nisan kuburan kuno. Setelah dibersihkan dia pulang. Keluarga yang di rumah kaget karena Ki Awit hilang satu minggu, namun perasaannya dia hilang satu malam. Dari cerita itu diketahui makam kuno tersebut milik Mbah Jaka Pati Sawarna," ujar Ki Kamaludin.

Cerita lain diungkapkan Ki Kamaludin yaitu soal Gunung Lingkung di kawasan Leuweung Hanjuang Tengah. Tempat ini dikenal dengan nama Leuweung Ragadiem di mana pada bagian tengah terdapat sumber mata air Kahuripan (anak Sungai Cikaso) serta mata air Sungapan Cikabuyutan, lalu mata air Cijampang yang bermuara ke Sungai Cibuni.

Adapun disebut Ragadiem karena itu tempat suci (kamandalaan) atau tempat para pertapa bersemadi. "Menurut cerita, hutan Ragadiem adalah tempat Prabu Kuda Lalean bertapa sehingga diberi gelar Sang Abhiseka Bagawan Batara Danghiyang Guru Sanghiyang Bunisora Suradipati Danghiyang Guru di Jampang. Nama sungai tempat dia mengungsi disebut Cisokan serta sungai Cijampang bermuara ke Sungai yang kini disebut Cibuni (Sang Hiyang Bunisora), memisahkan Kabupaten Sukabumi dengan Kabupaten Cianjur. Prabu Kuda Lalean alias Prabu Mangkubumi merupakan raja Kerajaan Sunda Galuh Perwalian Hiyang Bunisora sekitar 1357-1363. Gunung Lingkung juga tempat para gerilyawan dan dijadikan markas pertahanan sekitar 1947-1949," katanya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa
Entertainment21 November 2024, 18:30 WIB

Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta

Girl grup asal YG Entertainment, 2NE1 akan menggelar konser di Indonesia bertajuk WELCOME BACK selama dua hari, pada 22 dan 23 November 2024 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta.
Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta(Sumber : Instagram/@_minzy_mz)
Life21 November 2024, 18:00 WIB

Doa Selamat Perjalanan, Amalkan Saat Bepergian Keluar Rumah Agar Selamat Sampai Tujuan

Dengan membaca doa selamat perjalanan, kita memohon perlindungan Allah dari segala macam bahaya dan kesulitan yang mungkin kita hadapi selama aktivitas di luar rumah.
Bacaan Doa Selamat Perjalanan, Yuk Amalkan Sebelum Pergi Untuk Beraktivitas (Sumber : Freepik.com /@fanjianhua).