SUKABUMIUPDATE.com - BPBD Kota Sukabumi bersama Setukpa Polri dan warga setempat bahu membahu melakukan pembersihan sampah di sepanjang aliran sungai Cimenteng pada Senin pagi 25 Maret 2024.
Sebelumnya, tumpukan sampah itu ditengarai menjadi penyebab meluapnya sungai hingga menjebol TPT Setukpa Polri serta mengakibatkan terjadinya banjir limpasan di Jalan Kabandungan, Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, dan sejumlah rumah warga terdampak.
“Upaya pembersihan itu dilakukan di satu titik sepanjang sungai Cimenteng bersama Setukpa dan warga setempat juga ikut terlibat, kita kerjabakti di sana,” ujar Novian Rahmat Taufik selaku Kalak BPBD Kota Sukabumi saat dikomfirmasi sukabumiupdate.com, Senin (25/3/2024).
Baca Juga: TPT Setukpa Polri Jebol Diterjang Luapan Sungai, 5 Rumah di Sukabumi Terendam
Selama tiga jam lebih penyisiran sungai, lanjut Novian, didapati sekitar satu truk sampah berbagai jenis yang menyumbat aliran air Sungai Cimenteng tersebut.
“Sampahnya ada satu truk, itu berbagai jenis mulai dari plastik, styrofoam hingga batang kayu besar,” kata dia.
Lebih lanjut Novian mengungkapkan, bahwa berdasarkan catatan BPBD Kota Sukabumi per tanggal 24 maret 2024 kemarin, selain banjir dan TPT ambruk di Jalan Kabandungan, ada beberapa bencana alam yang terjadi di Kota Sukabumi.
Di antaranya, satu unit rumah warga di Rt 03/05 Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi ambruk, kemudian jebolnya pembuangan air di Rt 10/14, Blok C Perum Taman Asri Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi.
Mengingat sejumlah bencana alam itu salah satunya karena cuaca ekstrem hingga curah hujan yang sangat tinggi di wilayah Kota Sukabumi beberapa hari terakhir ini, Novian kemudian mengimbau kepada seluruh warga agar selalu menjaga lingkungannya dan jangan membuang sampah sembarangan.
“Himbauan kepada seluruh masyarakat untuk selalu menjaga lingkungannya terutama jangan membuang sampah ke saluran saluran air seperti sungai, irigasi dan drainase karna hal itu akan mengakibatkan bencana banjir juga bencana-bencana lainnya yaitu wabah penyakit di lingkungan itu sendiri karna air menjadi kotor juga terhambat aliran air nya,” pungkasnya.